Menu MBG Bintan Jadi Sorotan, Kepala SPPG Berjanji Evaluasi Program

1 month ago 14
Menu MBG Bintan Jadi Sorotan, Kepala SPPG Berjanji Evaluasi Program Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang Viral di Bintan: Nasi, semangka, teri tempe, dan sayur wortel. Meskipun sederhana, menu ini memicu perbincangan mengenai kecukupan gizi untuk siswa yang dibagikan akun Facebook. Betty Kuswidiastuti.(MI/Hendri Kremer)

PROGRAM Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Seri Kuala Lobam, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, memicu sorotan tajam publik setelah foto menu yang disajikan viral di media sosial.

Menu itu terdiri dari nasi, beberapa potong semangka, lauk teri tempe, dan beberapa potongan sayur wortel dengan porsi yang minim dinilai tidak memenuhi standar kecukupan gizi untuk anak sekolah.

Viralnya foto tersebut yang pertama kali diunggah oleh akun Facebook Betty Kuswidiastuti pada Selasa (23/9). Unggahan itu langsung memancing berbagai komentar dari netizen. Banyak warganet yang mempertanyakan apakah menu tersebut benar-benar bergizi dan layak untuk anak-anak yang membutuhkan asupan gizi optimal untuk mendukung kegiatan belajar mereka.

Beberapa netizen bahkan mengaku langsung menanyakan kebenaran menu tersebut kepada anak-anak mereka yang bersekolah di Seri Kuala Lobam. 

"Makan semangkanya saja," kata salah satu siswa saat ditanya tentang menu yang disajikan, Kamis (25/9).

Menanggapi hal itu, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Nonformal dan Informal (SPPG) Seri Kuala Lobam, Gilang Restu Aji, mengonfirmasi bahwa menu MBG pada 23 September 2025 tersebut memang menggunakan ikan teri sebagai sumber protein hewani, sedangkan tempe dan kacang tanah sebagai sumber protein nabati. Gilang menjelaskan, menu tersebut disesuaikan dengan kearifan lokal dan kebutuhan gizi siswa di wilayah tersebut.

"Menu yang difoto itu adalah pemorsian dengan anggaran Rp8.000 untuk siswa kelas 1 hingga 3 SD," ujarnya, yang juga menambahkan bahwa untuk siswa di kelas 4 SD hingga SMA, anggaran MBG per siswa mencapai Rp10.000.

Dia juga mengungkapkan bahwa anggaran tersebut terbagi dalam dua kategori, yaitu Rp8.000 untuk TK hingga kelas 3 SD, dan Rp10.000 untuk kelas 4 SD hingga SMA. Namun, ia mengakui bahwa foto yang viral tersebut memicu perhatian yang luas, dan oleh karena itu, pihaknya segera melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan MBG.

"Saya memohon maaf atas kejadian ini dan menjamin bahwa kami akan segera melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang," tegasnya.

Evaluasi terhadap program MBG di Kecamatan Seri Kuala Lobam tersebut diharapkan dapat menghasilkan menu yang lebih bergizi dan sesuai dengan kebutuhan gizi siswa. Pemerintah setempat pun berkomitmen untuk memperbaiki dan memastikan bahwa program MBG benar-benar memberikan manfaat yang optimal bagi anak-anak di Kabupaten Bintan. (HK/E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |