
MENTERI Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengidentifikasi kondisi tutupan hutan di daerah aliran sungai (DAS) hulu Bali ikut memicur banjir bandang yang terjadi Rabu (10/9) dini hari. Tutupan hutan di hulu hanya kurang dari 4%.
Tutupan DAS di hulu yang dinilai minim tersebut ikut memperparah banjir ketika cuaca ekstrem terjadi di Pulau Dewata. Menteri LH pun mengatakan harus dilakukan perubahan rencana lanskap di Bali.
“Kami memang harus mengubah semua detail rencana lanskap kita,” kata Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq di sela memberikan edukasi lingkungan kepada pelajar Sekolah Rakyat Menengah Pertama 17 di Tabanan, Bali, Sabtu (13/9).
Menteri LH menjabarkan tutupan hutan atau vegetasi hijau yang kurang dari 4% itu berada di DAS hulu Bali hingga di kawasan Gunung Batur. Ia merinci dari sekitar 49 ribu hektare DAS, tutupan hutan yang berfungsi menyerap air dan memperkuat tanah kurang dari 1.200 hektare. Untuk itu, ia mengajak semua pihak perlu melakukan upaya pembenahan lanskap Bali.
Sementara itu, lanjut dia, dari sisi hilir, upaya pemerintah daerah dalam menyelesaikan persoalan sampah masih menghadapi tantangan. “Timbulan sampah sebagian menyumbat daerah drainase. Itu kita harus berubah total. Semua upaya saat ini menuju itu,” ucapnya.
Kurangi Sampah Plastik
Pada kesempatan itu, ia mengajak semua pihak untuk mendukung upaya pemerintah daerah di Bali mengurangi sampah plastik, misalnya pelarangan produksi air kemasan di bawah ukuran satu liter, pengelolaan sampah dari sumber/hulu hingga membatasi penggunaan plastik sekali pakai.
“Kalau tidak didukung kita semua, tidak akan selesai (soal sampah). Jadi, perlu menggerakkan semua komponen yang ada, masyarakat, pemerintah, dunia usaha, NGO, media, semua wajib, harus bersama-sama,” ucapnya.
Pihaknya juga terus memantau upaya Pemerintah Provinsi Bali dalam memetakan kawasan yang mengalami alih fungsi lahan. Ia siap mendukung dan membantu Gubernur Bali Wayan Koster dalam melakukan penegakan hukum terkait persoalan lingkungan.
“Kami sudah sampaikan kepada Gubernur Bali kalau memang diperlukan, kami akan turun untuk melakukan penegakan hukum maupun penguatan data lingkungan,” tegasnya.
Pada Rabu (10/9) dini hari, banjir bandang Bali meliputi tujuh kabupaten/kota di yakni Kota Denpasar, Jembrana, Gianyar, Klungkung, Tabanan, Karangasem, dan Badung. Berdasarkan data sementara BPBD Bali per Jumat (12/9) sebanyak 17 orang tewas dan lima korban dalam pencarian.
Saat ini, Pulau Dewata masih dalam status tanggap darurat selama sepekan hingga 17 September 2025, setelah banjir yang dominan melanda Bali bagian selatan. (Ant/M-1)