Mensos Ajak Pilar Sosial Kalsel Jalankan Program Pengentasan Kemiskinan

6 hours ago 1
Mensos Ajak Pilar Sosial Kalsel Jalankan Program Pengentasan Kemiskinan Mensos mengunjungi Banjarmasin.(MI.Denny Susanto)

MENTERI Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengajak pilar-pilar sosial di Provinsi Kalimantan Selatan bersatu  dalam menjalankan program unggulan Presiden, khususnya terkait pengentasan kemiskinan secara terpadu dan terukur.

Ajakan itu disampaikan Gus Ipul dalam Dialog Pilar-Pilar Sosial yang digelar di Ruang Serba Guna Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Banjarmasin di Banjarbaru, Selasa (23/9). "Program Presiden harus kita tindaklanjuti di daerah. Pilar-pilar sosial sebagai jembatan Kementerian Sosial di lapangan harus mengeksekusi dengan baik. Hasilnya akan kita ukur setiap tahun,” ujarnya.

Kegiatan diikuti 393 peserta dari 7 unsur pilar sosial  dari Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tanah Laut, dan Kabupaten Banjar. Unsur pilar sosial yang hadir terdiri dari SDM PKH, TKSK, PSM, Karang Taruna, Tagana, Pordam, dan Pendamping Rehsos.

Dalam kesempatan ini Gus Ipul menegaskan ada tiga program prioritas Kementerian Sosial yang saling terkait. Yaitu Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai rujukan sesuai Inpres Nomor 4 Tahun 2025. Pemutakhiran data DTSEN dilakukan setiap tiga bulan melalui jalur formal (RT, RW, musyawarah desa/kelurahan, pendamping, validasi BPS) maupun jalur partisipatif melalui aplikasi Cek Bansos dengan fitur usul dan sanggah.

Kemudian Sekolah Rakyat sebagai strategi pengentasan kemiskinan berbasis keluarga, serta bansos tepat sasaran dengan pemutakhiran data secara berkala. Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Kalsel, Hariadi Nur, menyampaikan apresiasi atas perhatian Mensos kepada pilar sosial.

Sebelumnya Menteri Sosial, Saifullah Yusuf membuka dan memberi pembekalan pada Pelatihan Pengasuhan dan Pengelolaan Asrama Sekolah Rakyat bagi Wali Asuh dan Wali Asrama Tahap II Tahun 2025. Pelatihan dilaksanakan serentak di enam Balai Regional I–VI pada 22-26 September 2025 yang diikuti 655 orang peserta.

Di Kalsel jumlah peserta pelatihan sebanyak 86 wali asuh dan 30 wali asrama, sementara peserta lain mengikuti secara hybrid. Dalam arahannya, Mensos menyampaikan apresiasi kepada para wali asuh dan wali asrama.

"Saya sungguh berterima kasih dan mengapresiasi bapak ibu yang memilih menjadi wali asuh dan wali asrama di Sekolah Rakyat,” ujar Gus Ipul. Ia menegaskan ada tiga hal yang tidak boleh terjadi di Sekolah Rakyat, yakni perundungan (bullying), kekerasan fisik maupun seksual, dan intoleransi. (E-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |