
SEBAGAI bagian dari komitmen mendukung ekosistem pengelolaan talenta di Indonesia, Founder Talentlytica Aswin Januarsjaf menghadirkan buku Pauli: The Will Power Test-Tanya Jawab Tes Pauli Terlengkap.
Buku ini langsung mencatat antusiasme tinggi dengan habis terjual di hari pertama peluncuran pada perayaan Dies Natalis ke-64 Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran (Unpad).
Buku ini menghadirkan pembahasan komprehensif tentang Tes Pauli, instrumen psikologi klasik yang tetap relevan untuk kebutuhan dunia kerja modern, mulai dari seleksi, talent development, hingga pengelolaan sumber daya manusia berbasis data.
Aswin Januarsjaf menyampaikan peluncuran ini sekaligus menjadi langkah nyata Talentlytica dalam menjembatani warisan ilmiah dengan praktik asesmen digital yang akurat, efisien, dan relevan.
Aswin yang meneliti Tes Pauli sejak masa kuliah mengakui dalam menulis buku itu dirinya menelusuri hingga sumber asli Der Pauli Test dalam bahasa Jerman. Ini membawanya pada pemahaman bahwa instrumen ini bukan sekadar angka, tetapi cermin daya tahan mental manusia.
"Buku ini saya susun agar praktisi psikologi, HR (human resources), dan mahasiswa dapat memahami Tes Pauli lebih dalam dan menggunakannya dalam konteks modern,” jelas Aswin.
Sebagai informasi, sejak 2017 Talentlytica membantu lebih dari 300 perusahaan dengan 1,5 juta asesmen digital. Dengan menggabungkan psikometri dan teknologi, Talentlytica berkomitmen menghadirkan solusi objektif dan minim bias untuk mendukung future of work.
Aswin menyatakan peluncuran buku Pauli: The Will Power Test menjadi bagian dari upaya memperkuat landasan akademis sekaligus praktis agar profesional HR dan psikologi memiliki sumber daya yang kredibel dalam menilai kualitas kinerja dan potensi individu.
Sebagai tindak lanjut, Talentlytica bersama Unit Usaha Akademik Unpad akan menggelar Workshop Pauli Reimagined pada 4 Oktober mendatang di Novotel Bandung, Jawa Barat. Acara ini menghadirkan praktisi lintas bidang untuk membahas pemanfaatan Tes Pauli di era digital.
“Dengan buku dan workshop ini, kami ingin memastikan Tes Pauli dipahami bukan sebagai instrumen rumit, tetapi sebagai jendela mengenali kekuatan kemauan manusia. Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari visi kami membangun ekosistem pengelolaan talenta yang modern, berbasis data, dan minim bias, mendukung kesiapan Indonesia menghadapi masa depan dunia kerja,” tutup Aswin.
Pada momen peluncuran buku itu turut dihadiri Rismijati E Koesma, psikolog dan dosen pembimbing Aswin 35 tahun lalu saat ia menulis skripsi tentang Tes Pauli.
"Saya bangga karena konsistensi Aswin sejak mahasiswa kini berbuah kontribusi nyata bagi banyak praktisi," kata Rismijati.
Guru Besar Psikologi Konseling Universitas Ciputra Prof Jenny Lukito Setiawan menyebut buku ini sebagai referensi penting karena memudahkan pemahaman Tes Pauli dalam bahasa Indonesia.
Dari sisi industri, Pendiri Paragon Technology and Innovation (Wardah Group) Subakat Hadi menilai buku ini relevan untuk mendukung seleksi dan pengembangan talenta secara berkelanjutan. (H-2)