Acara Nusantaraversary Green Fest yang digelar dalam rangka memperingati 30 tahun PLN Nusantara Power di Taman Wisata Angke Kapuk, Jakarta Utara, Kamis (2/10/2025).(Dok PLN NP)
PLN Nusantara Power (PLN NP) terus menunjukkan konsistensinya sebagai pelopor dalam transisi energi berkelanjutan. Tidak hanya berfokus pada pengembangan pembangkit energi baru terbarukan, perusahaan juga menguatkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui berbagai program penghijauan di seluruh nusantara.
Salah satu fokus kegiatan adalah program rehabilitasi pesisir dengan penanaman mangrove. Sepanjang 2023-2024, PLN NP telah menanam 72.858 pohon mangrove di lahan seluas 48 hektare, dengan potensi menyerap 2.186 ton CO2 per tahun. Program ini berlanjut pada 2025 dengan target penanaman 37.804 pohon mangrove di lahan 18 hektare, yang diproyeksikan mampu menyerap tambahan 1.134 ton CO2 per tahun.
Momentum penghijauan semakin dikuatkan melalui Nusantaraversary Green Fest yang digelar dalam rangka memperingati 30 tahun PLN Nusantara Power. Acara puncak berlangsung di Taman Wisata Angke Kapuk, Jakarta Utara, Kamis (2/10), ditandai dengan penanaman 100 pohon secara simbolis. Seremoni ini disinergikan dengan gerakan penanaman pohon serentak di lebih dari 30 unit PLN NP di seluruh Indonesia, menghasilkan total lebih dari 10.000 pohon tertanam.
Melalui acara tersebut, PLN NP akan menanam lebih dari 16.213 pohon di area seluas 20 hektare, dengan potensi menyerap 486 ton CO2 per tahun. Pohon yang ditanam mencakup berbagai jenis, mulai dari pohon produksi, kayu keras, penghijauan, bambu, hingga energi.
Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah saat membuka Nusantaraversary Green Fest menegaskan, peringatan 30 tahun perusahaan bukan sekadar ajang seremonial. Menurutnya, momentum ini menjadi wujud nyata komitmen PLN Nusantara Power dalam mempercepat transisi menuju energi bersih dan ramah lingkungan.
“Kami berkomitmen untuk terus menjadi pelopor dalam pengembangan energi hijau di tingkat nasional maupun global. Lebih dari sekadar pengembangan pembangkit energi baru terbarukan, semangat ini kami wujudkan melalui aksi nyata pelestarian lingkungan,” ujarnya.
Pemilihan Taman Wisata Angke Kapuk sebagai lokasi utama bukan tanpa alasan. Rully menerangkan, kawasan konservasi ini menjadi bagian penting dari pesisir Jakarta yang rentan abrasi dan intrusi air laut. Kegiatan ini juga mendukung program Giant Sea Wall atau Tanggul Laut Pantai Utara Jawa dengan donasi 3.000 bibit mangrove dan penguatan infrastruktur penunjang ekosistem pesisir.
“Setiap pohon yang ditanam akan membawa dampak jangka panjang, baik bagi lingkungan, ekonomi masyarakat sekitar, maupun iklim global," ucapnya.
Data menunjukkan, jejak penghijauan PLN Nusantara Power cukup masif. Pada 2023-2024, perusahaan berhasil menanam 324.698 pohon di lahan seluas 456 hektare dengan potensi serapan 9.741 ton CO2 per tahun. Sedangkan pada 2025, target penanaman mencapai 165.725 pohon di area 207 hektare dengan estimasi serapan 4.972 ton CO2 per tahun.
“Energi yang kami hasilkan tidak hanya berupa listrik, tetapi juga semangat kolektif untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau,” tutup Ruly.
Dalam kesempatan sama, Direktur Manajemen Pembangkitan PT PLN (Persero) Rizal Calvary Marimbo berharap agar penanaman 10 ribu bibit oleh PLN Nusantara Power (PLN NP) bukan sekadar formalitas. Ia mendorong agar bibit-bibit tersebut ditanam di berbagai lokasi yang tepat.
"Kami berharap penanaman ini bukan hanya memindahkan pohon yang sudah ada, tetapi benar-benar menambah jumlah pohon baru,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya pemeliharaan dan penambahan pohon secara berkelanjutan. Setelah 10 ribu bibit ini, menurutnya, harus ada penanaman bibit baru sebanyak jumlah yang sama.
Rizal menambahkan, transformasi perusahaan melalui rebranding dari PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) menjadi PLN Nusantara Power telah menjadi pilar penting dalam kelistrikan nasional.
Dalam tiga dekade beroperasi, perusahaan tersebut dikatakan telah menunjukkan kematangan manajemen, operasional, dan pelayanan yang andal.
"Keberhasilan ini mencerminkan komitmen PLN NP dalam menyediakan listrik yang andal bagi seluruh Indonesia," imbuhnya.
Lebih jauh, ia menyoroti pentingnya transformasi dan inovasi dalam menghadapi dunia energi yang terus berubah. Khususnya dalam transisi menuju energi baru terbarukan. Kata Rizal, perusahaan harus siap bertransformasi. Tidak hanya bertahan dengan cara-cara lama.
"Walaupun regulasi memberikan arah sekaligus batasan, kami akan terus berinovasi di dalam kebijakan yang ada,” jelasnya.
Mitigasi
Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan Kementerian Kehutanan Dyah Murtiningsih menegaskan, pentingnya peran ekosistem mangrove dalam mitigasi perubahan iklim.
Menurutnya, ekosistem mangrove memiliki kapasitas penyimpanan karbon 5–8 kali lebih besar dibandingkan ekosistem lainnya. Hal ini menjadikan mangrove sebagai aset vital dalam upaya menekan emisi karbon global.
“Tentu saja mangrove sangat memegang peranan penting dalam mitigasi perubahan iklim. Setiap hektare mangrove yang kita jaga atau rehabilitasi merupakan investasi berlipat ganda, baik bagi lingkungan, ekonomi, maupun perlindungan masyarakat,” jelas Dyah.
Pemerintah, katanya, terus berkomitmen kuat melanjutkan serta memperluas program rehabilitasi mangrove di seluruh Indonesia. Langkah ini sejalan dengan kontribusi yang telah ditetapkan dalam komitmen nasional (NDC) untuk menurunkan emisi sekaligus memastikan keberlanjutan ekonomi masyarakat pesisir.
Upaya tersebut juga menjadi bagian dari target Indonesia menuju net zero emission pada 2060. Dyah menambahkan, berdasarkan arahan Presiden Prabowo, pemerintah menekankan pentingnya pemulihan lahan kritis, termasuk sekitar 7 juta hektare kawasan yang harus dikembalikan menjadi ekosistem produktif dan berkelanjutan.
“Komitmen ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam menjaga keseimbangan lingkungan sekaligus meningkatkan ketahanan masyarakat,” tegasnya.
Manfaat langsung
Sebelumnya, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan, pihaknya tidak hanya menghadirkan listrik yang andal, tetapi juga hadir sebagai agen transformasi sosial yang aktif mendorong kesejahteraan masyarakat.
"Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), kami ingin menciptakan manfaat langsung dan jangka panjang, selaras dengan prinsip pembangunan berkelanjutan,” katanya dalam keterangan resmi beberapa waktu lalu.
Darmawan bilang program TJSL PLN dijalankan dengan pendekatan creating shared value (CSV) di berbagai sektor prioritas yang tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tapi juga berdampak positif bagi perusahaan.
Sejumlah inisiatif unggulan yang telah dijalankan antara lain program electrifying agriculture untuk meningkatkan produktivitas petani, nelayan, serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis komunitas, program pengelolaan sampah menjadi energi melalui co-firing di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), serta program berkelanjutan lainnya.
“Pendekatan CSV menjadi landasan bagi PLN dalam menjalankan program-program TJSL, sehingga diharapkan upaya ini dapat terus memberikan dampak positif yang berkelanjutan di berbagai sektor," tutupnya. (E-4)


















































