Menhut Sebut Badak Sebagai Warisan Megah Sekaligus Harga Diri Bangsa

1 hour ago 2
Menhut Sebut Badak Sebagai Warisan Megah Sekaligus Harga Diri Bangsa Menhut Raja Juli Antoni (kedua kiri).(dok. Istimewa)

MENTERI Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni berbicara pentingnya peran Badak dalam kelestarian hutan Indonesia. Ia mengatakan menjaga kelestarian Badak bukan hanya menjaga spesies, tapi tentang menjaga sebuah ekosistem.

“Peringatan Hari Badak Sedunia tahun ini mengukuhkan kembali komitmen kita bawah kita mencintai Badak, dunia mencintai Badak karena Badak ini adalah harga diri bangsa," ujar Menhut Raja Antoni dalam sambutanya dalam acara World Rhino Day, di Gedung Manggala, Senin (22/9). 

Menhut Raja Antoni di dampingi, Wamenhut Rohmat Marzuki, Dirjen KSDAE Satyawan Pudyatmoko beserta jajaran Kemenhut. Selain itu, turut hadir di lokasi The Environmental Officer of The United States Embassy Nicholas Austin, Executive Director Internasional Rhino Foundation (IRF) Nina Fascione, dan Ketua Pengurus Yayasan Badak Indonesia (YABI) Jansen Manansang. 

Ia memaparkan, Indonesia merupakan rumah bagi dua dari lima spesies badak di dunia, yaitu Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan Badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis). Diketahui, populasi Badak Jawa sekitar 87-100 ekor di Taman Nasional Ujung Kulon, dan Badak Sumatera yang hidup dalam kantung-kantung populasi kecil diperkirakan kurang dari 100 individu di Pulau Sumatera dan Kalimantan.

Menhut Raja Antoni menyebut melindungi dan membiarkan langkah Badak tetap hidup, menjadi komitmen bersama dari berbagai pihak dengai cara seperti Bio bank hingga translokasi. Sebab menurutnya, Badak menjadi salah satu simbol alam yang megah namun juga rentan karena berstatus Kritis (Critically Endangered).

"Perlu upaya yang serius untuk memastikan bahwa Badak ini masih akan bersama kita dan cucu-cucu kita," kata Menhut.

"Pertama adalag forest governance, memastikan kembali bahwa habitat dan ekosistem yang cukup bagi Badak untuk tumbuh dan berkembang. Jadi kita katakan selalu bahwa pembangunan adalah satu keniscayaan tetapu ada keniscayaan lain yaitu menjaga habitat dan kelestarian hutan itu sendiri," sambungnya.  

Raja Antoni mengatakan dalam peringatan Hari Badak Sedunia ini, mengingatkan bahwa menjaga Badak sama dengan menjaga martabat bangsa. Sebab, kelestarian Badak menjadi bukti Indonesia mampu menjaga titipan keanekaragaman alam.

“Menjaga Badak bukan sekadar urusan menjaga satwa, tetapi juga urusan martabat bangsa. Selama Badak masih hidup dan berkembangbiak, selama itu pula dunia tahu bahwa Indonesia adalah bangsa yang mampu menjaga titipan alamnya,” pungkasnya.

"Yang mungkin kita lakukan adalah bekerjasama memastikan Rhino tetap bersama kita, selama Indonesia ada, selama dunia ada," sambungnya. (Cah/P-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |