
SMK Negeri 1 Cileungsi kemarin mengalami kerusakan gedung sekolah karena atapnya roboh. Empat ruang kelas yang berada di lantai dua terlihat rusak karena atapnya ambruk.
Hal ini pun mendapatkan perhatian dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti yang langsung mendatangi sekolah yang berada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat tersebut.
Menurutnya, kejadian ini menjadi momen yang tidak boleh luput dari pemerintah, di mana kondisi sekolah tempat anak-anak belajar harus berada dalam kondisi aman dan nyaman.
“Kita memang harus memperhatikan kondisi sekolah kita sebagai tempat supaya anak-anak kita belajar dengan aman dengan nyaman," ungkapnya di SMKN 1 Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Kamis (11/9).
Lebih lanjut, dia pun memastikan bahwa Kemendikdasmen akan menindaklanjuti kejadian ini dan akan memberikan bantuan.
"Semua sudah terjadi dan nanti kita akan perbaiki. Sudah ada alokasi anggarannya untuk tahun 2025 sehingga setelah ini nanti akan ada follow up dari Pak Direktur SMK untuk langsung nanti berkoordinasi dengan Ibu Kepala Sekolah," kata Abdul Mu'ti.
Dia juga menambahkan bahwa pihak SMKN 1 Cileungsi juga dapat mengajukan penambahan kelas baru yang dilakukan lewat Dinas Pendidikan Jawa Barat.
"Supaya sekolah yang rusak, khususnya atap yang rusak ini, bisa diperbaiki dan untuk nanti penambahan ruang kelas baru mungkin bisa diajukan untuk Pak Kadisdik ya. Bisa diajukan untuk tahun depan," tegasnya.
Di tempat yang sama, Direktur SMK Kemendikdasmen, Arie Wibowo menegaskan bahwa estimasi bantuan yang disediakan oleh Kemendikdasmen akan berada di kisaran Rp2 miliar.
"Tadi estimasi untuk bangunan ini sekitar Rp 2 miliaran," urainya.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Purwanto menambahkan bahwa pihaknya juga akan ikut memberikan bantuan berupa rehabilitasi terhadap ruang kelas lainnya yang memiliki kondisi yang sama.
"Jadi kelas sejenis ini akan kita rehab bekerja sama dengan kementerian. Berbagi sharing gitu ya. Ini kita kan sudah anggarkan di 2025 dengan RKB (ruang kelas baru)," kata Purwanto.
Untuk mengantisipasi peristiwa serupa terjadi, pihaknya pun dikatakan akan mulai melakukan peninjauan sekolah-sekolah yang bangunannya sudah mulai rapuh.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Cileungsi, Meisye Yeti, mengatakan akibat kejadian ini, pembelajaran berlangsung secara daring hingga Jumat.
"Untuk kegiatan belajar mengajar hari ini sampai Jumat full daring. InsyaAllah untuk hari Senin kita akan bergilir, ada yang daring, ada yang luring," kata Meisye.
Meisye menceritakan, usai kejadian robohnya atap sekolah banyak pihak yang berdatangan untuk membantu mulai dari Damkar, PLN, BPBD, dan lainnya.
"Alhamdulillah, kemarin yang hadir di sini, dari pemerintah daerah Kabupaten Bogor, ada Bapak Bupati, Wakil Bupati juga, ada Bapak Kapolres, ada Bapak Dandim juga, ada Ketua Dewan," katanya.
Selain uang santunan dan dana untuk perbaikan sekolah, Kemendikdasmen juga menyalurkan tiga buah tenda darurat. Tenda ini bisa digunakan untuk mendukung pembelajaran untuk sementara waktu.
"Pak Menteri mau ke sini, dia akan memberikan bantuan juga gitu kan ya, untuk anak-anak yang terdampak seperti itu. Ini akan difungsikan sebagai pembelajaran juga, tenda ini juga ada tiga tenda, ini mudah-mudahan cukup, kita juga ada masjid," ujar Meisye. (H-2)