Menag Minta Santri Pramuka Teladani Rasulullah

1 month ago 27
Menag Minta Santri Pramuka Teladani Rasulullah Perkemahan Pramuka Santri Nusantara(Dok.HO)

MENTERI Agama Nasaruddin Umar mengajak santri untuk menjadikan gerakan Pramuka sebagai cermin kepribadian Rasulullah SAW. Menurutnya, Pramuka merupakan bagian dari membentuk pribadi tangguh, multitalenta, sekaligus berakhlak mulia sebagaimana dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

"Apa-apa yang dilakukan kepramukaan mencontoh kepribadian Rasulullah. Nabi Muhammad itu multitalenta dan kader kepramukaan itu juga harus multitalenta," ujarnya saat menjadi pembina upacara pada kegiatan Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PERKASA) yang berlangsung di Lapangan Perkasa, Pesantren As’adiyah, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Kamis (2/10). 

Menurut Nasaruddin, Pramuka di pesantren tidak boleh dianggap sekadar kegiatan tambahan, melainkan bagian dari pembentukan karakter. Karena itu, ia meminta seluruh Kanwil Kementerian Agama di Indonesia agar mengharuskan santri mengikuti kegiatan kepramukaan.

“Kami sebagai Menteri Agama kami minta kepada seluruh jajaran Kanwil seluruh Indonesia agar mengharuskan santri mengikuti kegiatan kepramukaan,” ucapnya.

Dalam amanatnya, Nasaruddin menekankan pentingnya meneladani sisi multitalenta Rasulullah SAW. Beliau tidak hanya seorang pemimpin spiritual, tetapi juga atletis, terampil, dan berakhlak mulia. 

Nasaruddin mencontohkan empat keterampilan fisik yang dianjurkan Rasulullah kepada umatnya, yakni berenang, memanah, berkuda, dan memanjat.

“Nabi Muhammad juga pegulat profesional. Bahkan beliau pernah menantang pegulat terkenal, Rukanah bin Abdi Yazid, dan berhasil mengalahkannya,” katanya.

Selain keterampilan, Nasaruddin juga menegaskan bahwa inti dari Pramuka adalah pembentukan akhlak. “Terakhir, tunjukkan kemuliaan akhlak. Rasulullah dikenal dengan akhlaknya yang membuat semua orang cinta,” jelas Nasaruddin.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno menjelaskan, rangkaian kegiatan Musabaqah Qira'atil Kutub ini diikuti oleh 1.165 peserta dari berbagai daerah. Mereka berasal dari sejumlah Satuan Karya (Saka) Pramuka, antara lain Saka Husada, Saka Bhayangkara, Saka Kencana, dan Saka Widya.

“Kalau kita lihat penampilan adik-adik yang membacakan UUD 1945 tadi, sungguh luar biasa. Hal ini menunjukkan bahwa pembinaan Pramuka harus dilakukan sejak usia dini,” ujarnya.

Amien juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada Pesantren As'adiyah  yang menginisiasi kegiatan ini. Menurutnya, PERKASA bukan hanya ajang perkemahan, tetapi juga wahana untuk memperkuat karakter santri, mempererat persaudaraan, dan melatih keterampilan hidup.

“Utusan datang hampir dari seluruh Sulawesi hingga Kalimantan Timur. Ini membuktikan bahwa kegiatan Pramuka santri mendapat sambutan luas. Terima kasih kepada pesantren As'adiyah yang menginisiasi acara ini,” ucap Suyitno.

Setelah menyampaikan amanatnya, Menag Nasaruddin juga sempat memanggil tiga peserta yang membacakan teks UUD 1945. Menag juga menghadiahi masing-masing Rp500 ribu untuk membeli buku. 

"Anak yang berprestasi harus diberikan apresiasi," kata Nasaruddin. (M-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |