MENTERI Agama Nasaruddin Umar (dua dari kanan).(Dok. Antara)
MENTERI Agama Nasaruddin Umar mengatakan, keberadaan rumah ibadah dari berbagai agama seperti masjid dan gereja yang bersandingan merupakan pemandangan yang menyejukkan. Hal itu disebutnya sebagai simbol dari toleransi dan kebersamaan antarumat beragama di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Nasaruddin usai meresmikan dua rumah ibadah di Citra Maja City, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten bersama Bupati Lebak Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya, Kamis (25/9). Peresmian rumah ibadah ini meliputi masjid Ar-Rahman dan Gereja Bersama Citra Maja City.
Nasaruddin mengapresiasi keberadaan kedua sarana ibadah yang berdekatan tersebut. Ia mengatakan hal itu akan menjadi simbol kebersamaan dan kedamaian yang menerangi kehidupan beragama di lingkungan tersebut.
“Ini merupakan satu contoh pemandangan yang sangat indah, sangat menyejukkan, dimana dua rumah ibadah berdiri berdekatan,” ujar Nasaruddin, melalui keterangannya, Kamis (25/9).
Ia mengatakan berdirinya masjid dan gereja tersebut dapat menjadi contoh nyata bagaimana keberagaman dapat hidup berdampingan dengan harmonis.
"Kita berharap masyarakatnya nanti juga akan menjalin kerukunan dan kedamaian satu sama lain, bahwa bahasa dan tanah air kita sama," lanjut Nasaruddin.
Ia juga berharap agar masyarakat Indonesia dan dunia dapat menjadikan contoh kerukunan dan persatuan kesatuan antar umat beragama di Indonesia.
"Dan mudah-mudahan masyarakatnya juga nanti bisa menjadi contoh bukan hanya untuk negara Indonesia tapi juga negara-negara yang lainnya," pungkas Menteri Agama Nasaruddin Umar.
"Masjid Ar-Rahman yang merupakan Masjid kedua di Citra Maja City, dibangun di atas lahan seluas 10.000 meter persegi dengan luas bangunan tahap pertama 1.560 meter persegi. Sedangkan Gereja Bersama, merupakan gereja pertama di kawasan tersebut, dibangun di lahan seluas 5.000 meter persegi dengan luas bangunan 1.628 meter persegi," kata Managing Director Ciputra Group, Budiarsa Sastrawinata.
Masjid pertama yang telah beroperasi sebelumnya telah menjadi pusat kegiatan keagamaan yang sangat aktif bagi warga setempat sejak tahun 2020. Oleh karena itu, pembangunan masjid kedua disebut Budiarsa menjadi sangat diperlukan untuk berbagai kegiatan keagamaan bagi seluruh warga yang tersebar di berbagai cluster dan juga masyarakat sekitar.
Budiarsa menjelaskan Masjid Ar-Rahman bukan sekadar bangunan fisik, melainkan merupakan rumah ibadah yang akan menjadi pusat pembinaan moral, tempat mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan wadah mempererat hubungan harmonis antar sesama warga. Begitu pula dengan Gereja Bersama yang diresmikan pada hari yang sama.
"Kami percaya bahwa masyarakat yang sejahtera tidak hanya membutuhkan hunian yang nyaman, tetapi juga sarana ibadah, pendidikan, kesehatan, dan rekreasi yang memadai," pungkasnya. (Ant/H-3)


















































