Menag Ajak Santri jadi Pelopor Ekoteologi dan Ekonomi Umat

4 hours ago 2
Menag Ajak Santri jadi Pelopor Ekoteologi dan Ekonomi Umat Ilustrasi(Dok Kemenag)

MENTERI Agama (Menag) Nasaruddin Umar menekankan pentingnya peran santri dalam gerakan ekoteologi dan pemberdayaan ekonomi umat. Hal ini disampaikan Menag saat membuka rangkaian Hari Santri 2025 di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Senin (22/9).

"Pondok pesantren itu tidak boleh jorok, tapi harus indah. Santri juga harus menjadi tokoh yang menyayangi lingkungan hidup. Tidak boleh mengeksploitasi alam melampaui daya dukungnya," kata Menag.

Menurutnya, ekoteologi bukan sekadar wacana, melainkan praktik nyata yang bisa dimulai dari lingkungan pesantren. Program penghijauan, gaya hidup hemat energi, hingga pola konsumsi ramah lingkungan adalah bentuk ibadah ekologis yang sejalan dengan ajaran Islam.

"Dalam agama kita, tidak ada benda mati, semuanya bertasbih. Semakin baik relasi kita dengan alam, semakin tenang kita menjalani peran sebagai khalifah dan hamba Allah," ujarnya.

Selain ekoteologi, Menag juga menyinggung kemandirian pesantren. Ia menegaskan bahwa pesantren sejak dulu terbiasa mandiri dan tidak bergantung pada banyak pihak. Namun pemerintah tetap hadir dengan perhatian khusus, salah satunya melalui UU Pesantren dan rencana pembentukan unit kerja setingkat eselon I yang khusus mengurus pesantren.

"Santri harus berkualitas, jangan kalah dengan lulusan lembaga lain. Alumni pesantren punya talenta multi peran: bisa jadi imam, konsultan, tokoh masyarakat, bahkan pemimpin di berbagai bidang," ucapnya.

Menag juga menekankan pentingnya santri ikut serta dalam pemberdayaan ekonomi umat. Ia menyebut potensi besar dari zakat, infak, sedekah, wakaf, kurban, hingga fidyah yang bila dikelola dengan baik dapat menjadi sumber kemandirian ekonomi bangsa.

"Kalau kita olah pundi-pundi umat ini secara optimal, umat bisa terbebas dari kemiskinan. Dan di sinilah santri punya peran besar, bukan hanya sebagai penjaga moral bangsa, tetapi juga motor ekonomi umat," tuturnya. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |