
GERHANA Bulan total merupakan salah satu fenomena langit yang paling dinantikan oleh para pecinta astronomi. Keindahan langit ini akan bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia pada Minggu (7/9) malam hingga Senin (8/9) dini hari.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gerhana ini terjadi saat Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis lurus, sehingga Bulan masuk ke dalam bayangan inti Bumi (umbra). Jika langit cerah saat puncaknya, Bulan akan tampak berwarna merah. Fenomena yang dikenal sebagai Blood Moon atau bulan darah.
Waktu dan Tahapan Gerhana
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyampaikan bahwa gerhana Bulan total kali ini berlangsung selama sekitar 3,5 jam. Lalu, jam berapa gerhana bulan total bisa dilihat? Berikut tahapan dan waktu terbaiknya:
- 23.27 WIB – Awal gerhana sebagian
- 00.31 WIB – Awal gerhana total
- 01.53 WIB – Akhir gerhana total
- 02.56 WIB – Akhir gerhana sebagian
Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin, menjelaskan bahwa saat seluruh permukaan Bulan masuk ke dalam bayangan Bumi, terjadi fase gerhana total. Meski demikian, Bulan tidak akan tampak gelap sepenuhnya.
"Ketika seluruh purnama masuk dalam bayangan bumi, itulah yang disebut gerhana bulan total. Kemudian bayangan bumi mulai meninggalkan purnama, kembali ke fase gerhana sebagian yang menandai proses akhir gerhana," kata Thomas dikutip Antara, Minggu (7/9).
Thomas mengungkapkan gerhana bulan total yang terjadi pada 7-8 September 2025 dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia. Bahkan, beberapa ponsel dengan kamera berkualitas tinggi dapat menangkap momen ini dengan cukup jelas.
"Gerhana bulan menarik untuk diamati. Kelengkungan bayangan bumi saat gerhana sebagian membuktikan bentuk bumi yang bulat," kata Thomas Djamaluddin.
Gerhana Bulan total berikutnya akan terjadi pada 3 Maret 2026. Namun, di Indonesia hanya akan terlihat bagian akhirnya saja, karena saat purnama terbit, fase total sudah berlangsung. (P-4)