Pembalap Ducati Marc Marquez(JORGE GUERRERO / AFP)
MARC Marquez berpeluang mengunci gelar juara dunia MotoGP ketujuhnya akhir pekan ini di Jepang. Kepastian itu akan menegaskan dominasinya musim ini sekaligus menyamai catatan legenda balap motor Valentino Rossi.
Pembalap Ducati asal Spanyol tersebut kini mengoleksi 512 poin dan hanya membutuhkan tambahan tiga poin lebih banyak dibandingkan adiknya, Alex Marquez, untuk memastikan gelar juara dengan lima seri tersisa dari total 22 balapan musim ini.
Jika berhasil menutup musim lebih awal di Sirkuit Motegi, Marquez akan menandai kebangkitan luar biasa setelah mengalami cedera serius yang bermula ketika ia mematahkan lengan kanannya pada 2020.
Pebalap berusia 32 tahun itu tampil nyaris tanpa cela sepanjang 2025. Raihannya sudah menorehkan rekor poin terbanyak dalam satu musim MotoGP. Kemenangan terakhirnya di Jepang tercatat pada 2019, namun performa konsisten membuatnya kembali difavoritkan. Marquez tercatat sudah memenangi 11 dari 16 seri serta 14 sprint race musim ini.
“Kami akan menghadapi Motegi dengan cara yang sama, menjaga performa seperti yang sudah kami tunjukkan sepanjang musim,” ujar Marquez dikutip dari AFP.
“Masih ada enam seri tersisa, tapi kami ingin menutup persaingan secepat mungkin.”
Meski sempat tergelincir saat sprint di San Marino, Marquez bangkit dengan kemenangan meyakinkan di balapan utama setelah menyalip Marco Bezzecchi di lap ke-12 dan mempertahankan keunggulan hingga garis finis. Itu menjadi kemenangan ke-99 dalam kariernya di kelas MotoGP, Moto2, dan Moto3.
Perjalanannya menuju gelar juara juga dipermudah oleh performa inkonsisten Francesco Bagnaia dan cedera yang menimpa juara bertahan Jorge Martin. Bagnaia, juara dunia dua kali, hanya sekali meraih kemenangan musim ini dan finis di luar enam besar dalam empat balapan terakhir.
Alex Marquez sendiri menjadi pesaing terdekat sang kakak, unggul hampir 100 poin atas Bagnaia yang berada di peringkat ketiga klasemen sementara. “Kami akan terus berusaha mengejar posisi runner-up. Itu akan jadi hasil yang luar biasa,” ucap Alex.
Musim lalu, Bagnaia tampil dominan di Motegi dengan memenangi sprint dan balapan utama. Sementara itu, Marc Marquez yang kala itu masih membela Gresini hanya mampu finis ketiga setelah bersaing ketat dengan Enea Bastianini.
Kini, situasi jauh berbeda. Marquez bahkan sudah menyiapkan selebrasi ala Lionel Messi yang ia peragakan di San Marino, ketika melepas racing suit dan menunjukkannya ke arah penonton, meniru momen ikonik Messi di El Clasico 2017.
“Selebrasi itu semakin dekat. Sepertinya tinggal menunggu waktu, tapi saya tetap ingin menjaga mentalitas. Alex juga cepat dan dia masih berjuang untuk posisi kedua,” ujar Marquez. (H-4)


















































