Legenda Kelam Malin Kundang, Tema Trauma Antar-generasi dalam Kisah Kelam Berbalut Misteri

1 month ago 13
Legenda Kelam Malin Kundang, Tema Trauma Antar-generasi dalam Kisah Kelam Berbalut Misteri Official trailer Legenda Kelam Malin Kundang yang menampilkan sebuah kisah kelam dengan balutan misteri. (Dok. Instagram @legendakelammalinkundang)

MENJELANG tayang di bioskop pada 27 November mendatang, film Legenda Kelam Malin Kundang merilis official trailer yang menampilkan sebuah kisah kelam dengan balutan misteri. 

Film Legenda Kelam Malin Kundang mengisahkan seorang pelukis yang dikenal lewat karya-karya micro painting yang mendunia, baru saja pulih dari kecelakaan

Ketika ia berusaha kembali menjalani hidupnya, seorang perempuan tua tiba-tiba datang dan mengaku sebagai ibunya. Tapi dia tidak ingat wajah ibu yang dia tinggalkan 18 tahun yang lalu. Alif (Rio Dewanto) terseret masuk ke dalam sebuah rahasia kelam.

Dalam trailer resminya, film ini mengajak penonton untuk menelusuri kebenaran dan akar dari tokoh utama, Alif (Rio Dewanto), yang kini hidup harmonis bersama keluarga kecilnya.

Namun, seperti lukisan-lukisan mikro yang Alif buat, ada rahasia-rahasia yang kian terungkap. Alif tak ingat wajah ibunya. Ia bahkan tak tahu bagaimana sebenarnya asal-usul akarnya. Situasi semakin kacau di kepala Alif, saat sang Ibu (Vonny Anggraini) datang ke rumah Alif dan keluarga.

Film Legenda Kelam Malin Kundang merupakan persembahan dari Joko Anwar bersama rumah produksi Come and See Pictures. Karya ini merupakan karya debut Rafki Hidayat dan Kevin Rahardjo. Sebuah kisah dari legenda cerita rakyat yang diinterpretasi ke dalam konteks kisah manusia di kehidupan modern.

Tema Trauma Antar-generasi

Legenda Kelam Malin Kundang membawa tema tentang trauma antar-generasi (intergenerational trauma). Sebuah isu yang menjadi keresahan bagi kreatornya dan menjadi refleksi apa yang terjadi pada situasi saat ini bukan hanya di kehidupan berkeluarga namun juga sebuah bangsa.

"Tema yang kami bawa adalah intergenerational trauma. Apakah sesuatu yang menjadi beban dari generasi sebelumnya harus tetap dirasakan oleh generasi penerus? Bukan hanya pada tatanan keluarga, namun dalam konteks yang lebih besar, dalam tatanan bangsa," ujar produser dan penulis skenario Joko Anwar, dalam jumpa pers film Legenda Kelam Malin Kundang yang digelar di RM Padang Merdeka Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (1/10).

"Apakah beban generasi sebelumnya dengan segala macam permasalahannya, apakah sebagai generasi yang melanjutkan kehidupan memang harus menerima beban tersebut, atau bisa menolak dan memulai dari kertas kosong? Itu yang menjadi keresahan kami ketika membuat film Legenda Kelam Malin Kundang," sambungnya.

Pengembangan cerita Legenda Kelam Malin Kundang membutuhkan proses yang tak sebentar. Di film ini, Rafki dan Kevin membawa kejujuran tentang apa yang menjadi keresahan mereka.

"Kami berusaha untuk menampilkan karakter dan ceritanya dengan jujur. Berbagai hal yang dialami karakter di film, juga pernah dialami oleh kami sebagai manusia. Bagaimana karakter bersikap, impuls yang diberikan ke pemeran, sedikit banyak ada hal yang kami bisa relate. Kami mencoba menginterpretasikan apa yang pernah kami rasakan di kehidupan sehari-hari di film ini," ujar sutradara Rafki Hidayat dan Kevin Rahardjo.

Rio Dewanto, yang memerankan karakter Alif menuturkan film ini memiliki lapisan karakterisasi yang akan membawa penonton ke sebuah misteri. Dengan interpretasi baru karakter Malin dalam legenda rakyat ikonik Malin Kundang, menurut Rio kisah di film ini membawa kesegaran dengan suara baru.

"Rafki dan Kevin membawa sebuah cerita yang terinspirasi dari salah satu legenda paling dikenal di Indonesia dengan suara dan cara yang baru. Dengan otentisitas keduanya, membuat film ini memiliki pendekatan kreatif yang berbeda sehingga terasa segar. Sebagai karakter, saya diajak untuk menyelami luka manusia yang terjadi antar-generasi," kata Rio Dewanto.

"Film ini akan membawa penonton untuk menyelami kisah kelam dari luka yang dialami Alif, tokoh utama. Peranku sebagai Nadine akan menjadi pintu masuk bagi penonton dalam menyelami sisi misterius dari kisah yang pernah kita dengar dan tahu namanya, namun ternyata sangat berbeda," tambah Faradina Mufti, pemeran Nadine di film Legenda Kelam Malin Kundang.

Come and See Pictures memproduksi film Legenda Kelam Malin Kundang bekerja sama dengan Rapi Films dan Legacy Pictures, dengan Barunson E&A sebagai world sales agent. (Nas/M-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |