Latihan Vivifrail: Solusi Efektif Cegah Jatuh pada Lansia

1 hour ago 1
 Solusi Efektif Cegah Jatuh pada Lansia Ilustrasi(freepik)

JATUH di kamar mandi sering dianggap sebagai "musuh besar" bagi para lansia. Tak jarang, kasus jatuh ini berujung pada cedera serius bahkan kematian. Namun, dalam artikel Universitas Airlangga menunjukkan ada cara efektif untuk meminimalisir risiko tersebut, yakni melalui latihan fisik khusus bernama Vivifrail.

Populasi lansia yang terus bertambah menghadirkan tantangan tersendiri. Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami perubahan alami, seperti massa otot berkurang, kepadatan tulang menurun, dan keseimbangan tubuh melemah. Kondisi ini membuat lansia lebih rentan jatuh. 

Data kesehatan menunjukkan, sekitar 1 dari 3 lansia berusia di atas 65 tahun pernah mengalami jatuh setidaknya sekali dalam setahun. Risiko jatuh meningkat pada usia di atas 80 tahun.

Sindrom Kerapuhan

Selain itu, banyak lansia juga mengalami sindrom kerapuhan (frailty). Gejalanya antara lain mudah lelah, kelemahan otot, penurunan berat badan tanpa sebab, kecepatan berjalan melambat, hingga aktivitas harian yang makin terbatas. Kondisi ini tidak hanya meningkatkan risiko jatuh, tetapi juga memperburuk kesehatan secara keseluruhan.

Tak kalah penting, rasa takut jatuh juga menjadi masalah tersendiri. Banyak lansia akhirnya menghindari aktivitas sederhana seperti berjalan, naik tangga, atau menyiapkan makanan, karena khawatir terjatuh. Ironisnya, semakin sedikit bergerak, tubuh justru semakin lemah dan risiko jatuh semakin tinggi.

Vivifrail

Untuk menjawab tantangan ini, para peneliti dari Universitas Airlangga menguji program Vivifrail. Latihan multikomponen yang mengombinasikan penguatan otot, latihan keseimbangan, fleksibilitas, serta ketahanan jantung dan paru.

Latihan dilakukan lima kali seminggu selama empat minggu. Hasilnya, lansia yang mengikuti program ini menunjukkan penurunan signifikan risiko jatuh sekaligus berkurangnya rasa takut jatuh. Mereka lebih percaya diri dalam beraktivitas, mampu menjaga kemandirian, dan kualitas hidupnya meningkat.

“Latihan Vivifrail bukan hanya aman untuk lansia dengan sindrom kerapuhan, tapi juga interaktif sehingga membuat peserta lebih semangat dan mau terlibat,” tulis laporan penelitian tersebut.

Peneliti juga menegaskan, program latihan sederhana seperti Vivifrail bisa dilakukan di komunitas maupun klinis, tanpa memerlukan alat yang rumit. Hal ini menjadi solusi penting di tengah meningkatnya jumlah lansia dunia, termasuk di Indonesia, yang diperkirakan masuk ke dalam kategori “aging population” pada 2030.

Dengan kata lain, olahraga teratur bukan hanya menjaga tubuh tetap bugar, tetapi juga menjadi kunci untuk mencegah risiko jatuh yang berbahaya pada lansia. (Unair/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |