Lanjut Penanganan Sampah, Pertamina Tegal Teken MoU dengan Stakeholder

1 month ago 31
Lanjut Penanganan Sampah, Pertamina Tegal Teken MoU dengan Stakeholder Penandtanganan kerja sama Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Tegal dengan Komunitas Rutela.(Dok. MI)

UPAYA menjaga keberlanjutan penanggulangan masalah sampah di Kota Tegal, Jawa Tengah, Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Tegal, memfasilitasi kegiatan penandatanganan kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Kelompok Mitra Binaan CSR Runtah Tegal Laka-Laka (Komunitas Rutela) dengan sejumlah pihak. Selain itu, di kesempatan itu juga sekaligus dilakukan launching Kurikulum Edukasi Daur Ulang Limbah Non B3 Rutela.

Kelompok Rutela sebagai kelompok mitra binaan Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Tegal, telah banyak memberikan edukasi cara mengelola sampah dengan sentuhan kreativitas kepada ribuan masyarakat di Kota Tegal. Penandatanganan MoU kerja sama antara Rutela dengan sejumlah diharapkan dapat menjaga keberlangsungan penyebaran ilmu dan keterampilan yang dimiliki Rutela kepada lebih banyak warga di Kota Tegal.

Perwakilan komunitas Rutela, Supriyadi Yos, menyampaikan penandatanganan MoU antara Komunitas Rutela dengan stakeholder bukan sekadar di atas kertas, tapi merupakan komitmen bersama untuk bergerak dari sekadar mengumpulkan sampah, menjadi sebuah ekosistem pengelolaan sampah yang terstruktur dan berkelanjutan.

"Kami mengapresiasi PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Tegal  yang menjadikan Komunitas Rutela sebagai mitra binaan CSR. Ini adalah wujud nyata perusahaan yang tidak hanya fokus kepada bisnis, tetapi juga pada tanggung jawab sosial," ujar Supriyadi di Tegal, Sabtu (4/10)

Supriyadi Yos menyebut Kurikulum Edukasi Rutela merupakan instrumen untuk memastikan keterampilan daur ulang tidak hanya dimiliki oleh segelintir orang, tetapi dapat diwariskan dan disebarluaskan kepada generasi muda, sekolah, dan seluruh elemen masyarakat," tutur Supriyadi.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Tegal, Yuli, mengungkapkan pertumbuhan penduduk memunculkan konsekuensi produksi sampah yang besar, sebesar 160 ton sampah harus setiap hari dibuang, TPA yang tersedia lama-lama akan penuh juga.

"Sampah menjadi persoalan yang sangat besar, salah satunya disebabkan oleh perilaku masyarakat yang belum sadar sepenuhnya dalam pengelolaan sampah. Kegiatan ini mendukung pada aspek perubahan perilaku tersebut, dan kami ucapkan terima kasih," ujar Yuli.

Pjs Fuel Terminal Manager Tegal, Yosef Eka Putra, menekankan  agar dari kerja sama ini mampu menciptakan kolaborasi yang tidak hanya sekadar mencerdaskan secara teknis, tapi juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mampu menjawab tantangan zaman," ujar Yosef.

Menurut Yosef, kegiatan ini menjadi tonggak awal kerja sama yang lebih luas ke depannya, antara Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Tegal, antara instansi terkait dan segenap masyarakat. "Tentunya akan menjadi pondasi untuk menghasilkan nilai plus terhadap kegiatan-kegiatan ekonomi, sosial dan pendidikan," ucap Yosef. (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |