
Pemkab Lamongan, Jatim, menyerahkan bantuan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) tahap satu kepada tim genting untuk disalurkan ke penerima manfaat, di Pendopo Pemkab setempat, Selasa (9/9).
Di Lamongan ada 192 penerima manfaat program Genting. Dan anggaran yang terkumpul Rp135 juta untuk tahap satu (September).
Program Genting merupakan salah satu quick win Kemendukbangga/BKKBN, yang bertujuan untuk percepatan pembangunan keluarga sejahtera. Realisasinya dikemas melalui gotong-royong masyarakat dengan cara menjadi orang tua asuh yang memberikan bantuan pemenuhan gizi dan nutrisi, terutama selama periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Ketua Tim Pengendali Genting (TPG) Pemkab Lamongan, Anis Kartika Yuhronur Efendi mengatakan, program ini memiliki relevansi dengan program percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Lamongan.
Yakni, dengan skema 1-10-100. Sehingga dalam merealisasikan program Genting hampir sama metodenya dengan 1-10-100, namun tetap akan dilakukan pembenahan agar maksimal.
"Sebenarnya dua tahun lalu, Pemkab Lamongan sudah merealisasikan program percepatan penurunan stunting 1-10-100. Sistem realisasinya mirip dengan program Genting, " kata Anis.
Program ini, lanjut dia, memang memiliki dampak nyata untuk penurunan angka dan resiko stunting. " Karena bantuannya langsung ditujukan untuk masyarakat yang terdaftar sebagai Baduta resiko stunting dan Ibu Hamil dengan Kondisi Kurang Energi Kronis (KEK)," tambah Anis.
Bantuan terdiri dari dua macam, yakni bantuan nutrisi (makanan) dan non nutrisi (lingkungan sehat dan layak huni). Juga bantuan pendukung berupa edukasi kepada masyarakat.
Pada Baduta dengan resiko stunting akan menerima 1 (satu) paket bantuan dengan sekali makan per hari senilai Rp7 ribu (selama 90 hari) dan tambahan pemberian beras jenis Provit sebanyak 3 kg per anak.
Sedangkan pada ibu hamil KEK akan menerima bantuan berupa susu hamil 10 box dalan tiga bulan. "Seluruh bantuan diberikan secara bertahap, agar tidak ada penyalahgunaan bantuan yang diberikan," jelasnya.
Anis menjelaskan terkait pelaporan hasil setelah menerima bantuan. Hal ini dilaksanakan dua minggu sekali melalui posyandu. Upaya tersebut dilakukan agar bisa menilai apakah ada progres dari bantuan yang diberikan.
Ia juga berharap agar program Genting bisa terlaksana dan memberikan dampak signifikan untuk masyarakat. Di Kabupaten Lamongan sendiri angka stunting mengalami penurunan dari 27,5 pada 2022 menjadi 6,9 pada 2024.(H-1)