Kremlin Respons Trump Sebut Rusia cuma Macan Kertas

1 month ago 27
Kremlin Respons Trump Sebut Rusia cuma Macan Kertas Para peserta aksi memegang poster bertuliskan ‘Ingatan adalah aksi’ dan ‘Mengheningkan cipta sedang berlangsung. Berhenti. Hormati’ saat mereka, bersama para pengemudi di jalan, mengikuti momen hening nasional untuk mengenang para korban yang tewas akibat(AFP)

KREMLIN menegaskan bahwa Rusia tidak memiliki pilihan selain melanjutkan operasi militernya di Ukraina. Pernyataan ini sekaligus menolak pernyataan Presiden Amerika Serikat AS Donald Trump yang menyebut Rusia sebagai macan kertas.

Sehari sebelumnya, usai bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Trump menyatakan keyakinannya bahwa Ukraina dapat merebut kembali seluruh wilayahnya. Ia menggambarkan Rusia sebagai macan kertas dengan ekonomi terpuruk. 

Dalam unggahan di platform Truth Social, Trump menambahkan bahwa Ukraina bahkan mungkin bisa melangkah lebih jauh dari sekadar merebut kembali wilayahnya. Pernyataan itu menandai perubahan besar dalam sikap Trump terhadap perang yang berlangsung lebih dari tiga tahun, menyusul rasa frustrasi yang meningkat terhadap Presiden Vladimir Putin.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak keras pernyataan Trump itu. "Ungkapan macan kertas digunakan dalam kaitannya dengan ekonomi kita," katanya dalam wawancara radio dilansir AFP, kemarin. 

"Rusia lebih diasosiasikan dengan beruang. Tidak ada beruang di atas kertas. Rusia adalah beruang sungguhan," sebutnya.

Peskov menegaskan operasi militer khusus tetap berlanjut demi kepentingan jangka panjang Rusia. "Kami melakukan ini untuk masa kini dan masa depan negara kami, untuk banyak generasi mendatang. Oleh karena itu, kami tidak punya alternatif," lanjutnya.

Ekonomi tertekan

Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022 dengan target merebut Kyiv dan menggulingkan Zelensky. Konflik ini menewaskan puluhan ribu orang, menghancurkan wilayah timur dan selatan Ukraina, serta memaksa jutaan orang mengungsi. 

Saat ini, pasukan Rusia menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina, termasuk Krimea yang dianeksasi sejak 2014. Meski menolak tudingan Trump, Peskov mengakui ada tekanan dalam perekonomian Rusia. Ekspor energi Moskow ditekan oleh sanksi Barat.

Setelah dua tahun pertumbuhan, laju ekonomi melambat dan inflasi tetap tinggi. Kementerian Keuangan Rusia bahkan mengusulkan penaikan pajak penjualan mulai tahun depan untuk menutup biaya perang. 

Peskov juga menilai upaya membangun kembali hubungan dengan Washington tidak membuahkan hasil signifikan, meski ada komunikasi antara Putin dan Trump sejak awal tahun. "Hampir nol hasilnya," kata Peskov.

Tembak jatuh

Trump, selain menyatakan bahwa Ukraina mampu merebut kembali seluruh wilayahnya, juga mendorong sekutu agar menembak jatuh pesawat Rusia yang melanggar wilayah udara NATO. Langkah itu menandai perubahan besar dalam sikapnya terhadap perang dan meningkatkan tekanan pada Presiden Rusia Vladimir Putin saat Sidang Umum PBB berlangsung pada Selasa (23/9).

Dalam unggahan di media sosial setelah bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Trump menilai tindakan militer Moskow tidak memiliki arah. Dia menuliskan bahwa setelah memahami kondisi ekonomi dan militer kedua negara, Ukraina dengan dukungan Eropa berada dalam posisi untuk memenangkan kembali seluruh wilayahnya. 

Trump menambahkan bahwa dengan waktu, kesabaran, dan sokongan finansial dari NATO, perbatasan Ukraina dapat kembali seperti semula. Menurut Trump, perang yang sudah berlangsung tiga setengah tahun seharusnya dapat diselesaikan Rusia hanya dalam hitungan hari jika benar-benar memiliki kekuatan militer sejati. Hal ini, katanya, membuat Rusia tampak seperti macan kertas.

AS pun berkomitmen akan terus menyalurkan senjata kepada negara-negara anggota NATO agar dapat digunakan untuk memperkuat Ukraina. "Kami akan terus memasok senjata kepada NATO agar NATO dapat melakukan apa pun yang mereka inginkan. Semoga sukses untuk semua!" katanya.

Pernyataan ini kontras dengan sikap Trump sebelumnya. Pada 11 Agustus, ia sempat menyebut kemungkinan tukar-menukar lahan antara Rusia dan Ukraina sebagai solusi perang. Kini, pernyataannya menunjukkan arah yang lebih tegas melawan Moskow.

Langkah nyata

Menanggapi pernyataan tersebut, Zelensky menyatakan optimisme. Ia menyebut Trump memahami kondisi perang dengan baik dan memiliki informasi yang akurat. 

"Kami sangat menghargai ketegasannya untuk membantu mengakhiri perang ini. Trump ialah pengubah permainan," sebutnya.

Zelensky juga menegaskan bahwa pemahaman Trump kini lebih dekat dengan gambaran yang dimiliki Ukraina, setelah dianggap lebih condong mempercayai narasi Putin.

Namun, belum jelas pernyataan Trump itu akan diikuti langkah nyata, termasuk sanksi tambahan terhadap Rusia. Di Kyiv, sebagian warga meragukan komitmen Trump. "Itu hanyalah opini lain dari Trump yang berubah setiap jam," ujar Bogdan Tkachuk, 33.

Svitlana Fetisova, yang kehilangan putranya di garis depan, menegaskan harapannya pada aksi nyata. "Saya ingin melihat lebih banyak bantuan, lebih banyak tindakan, bukan hanya kata-kata, karena Ukraina sedang menderita," sebutnya.

"Saya benar-benar ingin percaya bahwa akhirnya negara yang bertanggung jawab atas keseimbangan perdamaian di seluruh dunia akan berpaling kepada kita," pungkasnya. 

Sementara itu, pertempuran terus berlanjut di Ukraina. Rusia menguasai sekitar 20% wilayah, tetapi belum berhasil merebut kota-kota besar di Donetsk. 

Pasukan Kyiv bertahan dengan dukungan peralatan Barat, meski kekurangan personel dan menghadapi garis pertahanan Rusia yang diperkuat. Ukraina masih berharap ada sanksi tambahan terhadap Rusia dari AS dan Uni Eropa yang diyakini dapat menekan Moskow secara ekonomi dan politik. (The Wall Street Journal/I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |