
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut perjalanan haji yang dilakukan Ustaz Khalid Zeed Abdullah Basalamah menggunakan kuota khusus yang berkaitan dengan dugaan rasuah penyelenggaraan haji di Kementerian Agama (Kemenag). Pendakwah itu sudah dimintai keterangan pada Selasa (9/9).
“Mau berangkat dengan pesanannya haji furoda, tapi ternyata menggunakan kuota khusus yang dari tadi, yang asalnya 20 ribu (kuota tambahan) itu,” kata pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (11/9).
Khalid mengaku mengubah haluan perjalanan haji dari jalur furoda ke khusus, usai ditawari seseorang. Pendakwah itu tertarik karena perjalanan haji dengan jalur khusus yang dijanjikan tidak mengantre.
“Mereka berangkat dengan kode T0 (tanpa antrean), jadi, T0 itu tahun. T-nya itu merujuk kepada tahun, tahun tunggunya,” ujar Asep.
Menurut Asep, kuta haji khusus tetap harus mengantre dalam beberapa tahun, meski tidak selama jalur reguler. Sedangkan, Khalid dan rombongannya bisa langsung jalan pada tahun yang sama dengan waktu pendaftaran.
Asep enggan memerinci jawaban Khalid kepada penyidik, saat diperiksa. Tapi, pendakwah itu menjadi saksi fakta dalam kasus ini.
“Karena ini benar-benar real gitu ya, benar-benar faktanya. Kita bisa tahu berapa sebetulnya harga yang dibayar,” ucap Asep.
KPK rampung memeriksa Ustaz Khalid Zeed Abdullah Basalamah pada Selasa, 9 September 2025. Dia mengaku menjadi korban dari seseorang, terkait kasus dugaan rasuah dalam penyelenggaraan dan pembagian kuota haji di Kementerian Agama (Kemenag).
“Saya kan sebagai jamaah di PT Muhibah, punyanya Ibnu Mas’ud tadi, jadi, posisi kami ini korban dari PT Muhibah yang dimiliki oleh Ibnu Mas’ud,” kata Khalid di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa, 9 September 2025.
Khalid berstatus sebagai saksi dalam kasus ini. Pendakwah itu dimintai keterangan oleh penyidik KPK selama hampir delapan jam, dari pukul 11.03 WIB sampai dengan 18.48 WIB.
Khalid mengaku diiming-imingi visa resmi kuota haji khusus tambahan dari Ibnu Mas’ud. Dia dan rombongannya awalnya mau melaksanakan ibadah haji melalui jalur furoda.
“Kami tadinya semua furoda, ditawarkanlah untuk pindah (jalur keberangkatan) menggunakan visa ini (haji khusus),” ujar Khalid. (Can/P-3)