
BALAI Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Sampit mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap kemunculan buaya selama banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kotawaringin Timur (Kotim). Naiknya permukaan air sungai membuat satwa liar, khususnya buaya muara, berpotensi mendekati area permukiman.
Kepala BKSDA Resort Sampit, Muriansyah, menyebut situasi ini rawan menimbulkan konflik manusia dengan satwa. “Kalau banjir sampai malam hari, buaya bisa berkeliaran di sekitar rumah warga. Karena itu, kami imbau masyarakat berhati-hati, terutama yang memelihara ternak di dekat sungai atau di belakang rumah,” katanya, Kamis (18/9).
Ia menuturkan, muara Sungai Lampuyang merupakan habitat buaya muara. Ketika debit air meningkat, buaya dapat bergerak ke sawah maupun mendekati desa. Kondisi serupa juga kerap terjadi di anak-anak sungai yang berada di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. “Dari laporan staf desa, buaya akhir-akhir ini lebih sering terlihat dan jumlahnya juga meningkat,” jelasnya.
BKSDA menilai wilayah selatan Kotim menjadi kawasan yang harus diwaspadai karena saat banjir desa-desa di daerah tersebut sering terendam. Kawasan ini pun dikenal sebagai lokasi yang kerap melaporkan keberadaan buaya saat curah hujan tinggi.
Muriansyah mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, terutama ketika beraktivitas di luar rumah pada malam hari. “Yang kami khawatirkan adalah terjadinya serangan buaya. Karena itu, penting bagi warga untuk betul-betul memperhatikan kondisi sekitar saat banjir,” tegasnya. (E-2)