Jumlah korban tewas akibat runtuhnya sebuah bangunan di Ponpes di Kabupaten Sidoarjo terus bertambah.(AFP)
Jumlah korban tewas akibat runtuhnya sebuah bangunan di Ponpes di Kabupaten Sidoarjo terus bertambah. Hingga Jumat (3/10), Badan SAR Nasional (Basarnas) melaporkan sedikitnya 10 orang meninggal dunia, sementara puluhan lainnya masih diyakini tertimbun reruntuhan tanpa tanda-tanda kehidupan sejak bencana terjadi.
Bangunan bertingkat yang digunakan sebagai asrama dan tempat ibadah itu ambruk mendadak pada Senin sore, saat para santri sedang bersiap melaksanakan salat asar.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Surabaya, Nanang Sigit, menyatakan pihaknya menemukan lima jenazah pada Jumat.
“Hari ini kami temukan lima korban, semuanya dalam kondisi meninggal dunia,” ujarnya dikutip dari AFP, Jumat (3/10). Temuan itu menambah total korban meninggal menjadi 10 orang.
Direktur Operasi Basarnas, Yudhi Bramantyo, menambahkan bahwa dua santri putra ditemukan di area wudu sekolah setelah tertimpa material bangunan. Tak jauh dari lokasi itu, tim SAR juga menemukan satu korban lain. Namun, identitas dua jenazah lainnya yang ditemukan pada hari yang sama belum diumumkan.
Sebelumnya, pejabat setempat menyebutkan ada 59 orang yang masih hilang sebelum ditemukannya lima korban tersebut.
Upaya Penyelamatan dan Kendala
Sejak bencana terjadi, keluarga para korban terus menunggu dengan cemas di sekitar lokasi. Operasi penyelamatan sempat terhambat oleh gempa bumi yang mengguncang pada Selasa dini hari, sehingga proses evakuasi harus dihentikan sementara.
Nanang menjelaskan, pencarian korban sangat berisiko karena getaran dari alat berat di satu titik bisa memicu runtuhan di titik lain. Namun setelah lewat 72 jam yang disebut sebagai “periode emas” untuk menemukan korban selamat, pihak keluarga akhirnya menyetujui penggunaan alat berat guna mempercepat pencarian.
Sejumlah alat berat, termasuk satu unit crane, telah dikerahkan untuk membersihkan puing-puing bangunan. Pejabat SAR menyebut jumlah alat berat kemungkinan akan ditambah agar proses evakuasi lebih cepat.
Dugaan Penyebab Runtuhnya Bangunan
Hingga kini penyebab utama runtuhnya sekolah masih dalam penyelidikan. Meski demikian, pakar konstruksi menduga adanya penggunaan material bangunan yang tidak sesuai standar.
“Indikasi awal mengarah pada kualitas konstruksi yang tidak memadai,” kata seorang pejabat yang enggan disebut namanya.
Sementara itu, keluarga korban berharap proses evakuasi segera rampung agar dapat mengetahui nasib sanak saudara mereka yang masih hilang. (AFP/Z-10)


















































