
PT Jasa Raharja menegaskan perannya sebagai perwakilan negara dalam memberikan perlindungan dasar bagi masyarakat pasca kecelakaan bus pariwisata di Jalur Wisata Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Tragedi yang diduga dipicu rem blong ini menewaskan delapan orang dan melukai puluhan lainnya.
Plt Direktur Utama Jasa Raharja Dewi Aryani Suzana bersama jajaran pimpinan hadir langsung dalam survei Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama Korlantas Polri, Polres Probolinggo, serta instansi daerah terkait. Survei dilakukan untuk mengevaluasi penyebab kecelakaan, menilai aspek kelaikan jalan dan kendaraan, sekaligus merumuskan langkah pencegahan di jalur wisata rawan kecelakaan.
“Jasa Raharja tidak hanya hadir memberi santunan, tetapi juga mendorong sinergi lintas instansi agar sistem pencegahan kecelakaan lebih efektif,” ujar Dewi, melalui keterangannya, Kamis (18/9).
Ia menekankan pentingnya pengawasan armada angkutan, peningkatan kesadaran pengemudi, hingga evaluasi infrastruktur jalan.
Usai survei TKP, rombongan mengunjungi RS Bina Sehat Jember untuk memastikan korban mendapat penanganan terbaik. Dalam kesempatan itu, Jasa Raharja menyerahkan santunan kepada ahli waris korban meninggal dunia masing-masing sebesar Rp50 juta. Sementara biaya perawatan korban luka ditanggung hingga Rp20 juta, termasuk pertolongan pertama dan ambulans.
Skema perlindungan ini dijalankan sesuai Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang serta UU Nomor 34 Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan. “Santunan ini adalah bukti nyata hadirnya negara. Prosesnya kami pastikan cepat, mudah, dan transparan agar keluarga korban tidak terbebani administrasi di tengah masa sulit,” jelas Dewi.
Selain menyerahkan santunan, jajaran Jasa Raharja juga menyempatkan diri meninjau korban yang masih dirawat untuk memberi dukungan moril sekaligus memastikan pelayanan medis berjalan baik.
Sebelumnya, kecelakaan bus pariwisata terjadi pada Minggu sore, 14 September 2025, saat rombongan tenaga kesehatan RS Bina Sehat Jember dalam perjalanan menuju kawasan wisata Bromo. Bus yang melaju di jalur menurun diduga mengalami rem blong sebelum akhirnya terguling.
Insiden tersebut menewaskan sembilan orang penumpang dan melukai lebih dari 20 orang lainnya. Seluruh korban langsung dievakuasi ke RS Bina Sehat Jember dan beberapa fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan darurat. (E-3)