Korban Gempa Afghanistan Bertambah, Waktu Penyelamatan Kian Menipis

1 week ago 20
Korban Gempa Afghanistan Bertambah, Waktu Penyelamatan Kian Menipis Korban gempa Afghanistan bertambah.(AFP)

Petugas penyelamat di Afghanistan berpacu dengan waktu mengevakuasi korban dari reruntuhan rumah akibat gempa besar awal pekan ini. Namun, setiap jam yang berlalu membuat peluang menemukan penyintas kian tipis, sementara bantuan internasional terhambat oleh krisis dana.

Hingga Rabu (2/9) malam, pemerintahan Taliban mencatat lebih dari 1.457 korban jiwa, 3.400 orang luka-luka, dan 6.700 rumah rata dengan tanah. PBB memperingatkan angka kematian masih bisa melonjak karena banyak korban terperangkap di bawah puing.

“Semua yang kami miliki sudah lenyap. Rumah kami runtuh, harta benda musnah. Yang tersisa hanya pakaian di badan,” ungkap Aalem Jan, warga Kunar yang selamat, kepada Arab News (4/9).

Gempa berkekuatan 6 magnitudo pada Minggu lalu mengguncang Kunar dan Nangarhar dengan kedalaman hanya 10 km. Dua hari kemudian, gempa susulan 5,5 magnitudo mengguncang lagi, memicu longsoran batu yang menutup akses ke desa-desa terpencil dan melumpuhkan operasi penyelamatan.

Di lapangan, keluarga yang kehilangan anggota tercinta menggali puing dengan tangan kosong atau alat seadanya. Jenazah dibawa dengan tandu anyaman, sementara pemakaman dilakukan tanpa menunggu bantuan. Rekaman menunjukkan konvoi truk berisi karung tepung dan perlengkapan darurat mendaki jalan pegunungan, sementara pasukan komando diturunkan ke titik-titik yang tak bisa dijangkau helikopter.

Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) menyebut hingga 84.000 orang terdampak langsung maupun tidak langsung. Namun, keterbatasan sumber daya memperparah krisis di negara berpenduduk 42 juta jiwa yang telah digerogoti perang, kemiskinan, dan pemangkasan bantuan luar negeri. Kebijakan Taliban yang membatasi peran perempuan serta pekerja kemanusiaan semakin menutup pintu dukungan global.

WHO memperingatkan adanya defisit pendanaan sebesar 3 juta dolar AS untuk obat-obatan dan peralatan trauma. Program Pangan Dunia bahkan hanya memiliki cadangan makanan bagi penyintas untuk empat minggu ke depan.

Gempa bumi ini adalah pengingat keras. Afghanistan tidak bisa terus dibiarkan menghadapi krisis demi krisis sendirian,” tegas Jacopo Caridi dari Dewan Pengungsi Norwegia, menyerukan komitmen jangka panjang dari para donor internasional. (Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |