AJANG kontes ikan koi Zen Nippon Airinkai (ZNA) Bandung Chapter bertajuk '26 tahun Reunion' sukses digelar Sabtu-Minggu (20-21/9) di Graha Batununggal Indah, Kota Bandung, Jawa Barat. Kontes koi Zen Nippon tersebut, merupakan putaran kedua Indonesia Super Series 2025-2026.
Sebanyak 745 ekor ikan koi dari 284 orang pemilik, 67 orang handling diperlombakan dalam 20 kategori yang terdiri dari kelas internasional dan lokal dalam berbagai kategori ukuran dengan menghadirkan enam juri asal Jepang, Malaysia dan Thailand sebagai tolok ukur objektivitas penilaian kontes ikan koi ZNA Bandung Chapter.
Kontes ikan koi yang paling bergengsi di Indonesia ini disponsori World Nishikigoi Club (WNC) dan Zen Nippon Airinkai (ZA) Bandung Chapter merupakan organisasi koi tertua menginduk ke negara tempat ikan lahir di Jepang.
Ikan koi lokal berasal dari Blitar, Jawa Timur, menunjukan kualitasnya dengan meraih Grand Champion kelas C, ukuran 15 cm dengan ikan jenis Doitsu.
Pemilik Sargon Koi Fam Dimas, pemenang asal Blitar mengatakan, ikan koi miliknya yang diikutsertakan dalam kontes ikan koi ZNA Bandung Chapter mampu bersaing dengan ikan koi impor. Hal tersebu dibuktikan dengan ikan koi asal Blitar bisa mendominasi kontes koi di berbagai negara misalnya Malaysia dan Singapura.
"Saya kaget juga tadi, aku seneng banget ikan lokal disenangi negara Jepang yang ditawar juri Mr Kotaro Sakai dan juri asal Malaysia Mr Benjamin Goh. Kami optimistis ikan koi lokal mampu bersaing dengan ikan koi impor, apalagi ikan koi ini dari Blitar," katanya, melalui keterangan tertulis, Selasa (23/9).
Ia mengatakan, melalui kontes ikan koi Zen Nippon Airinkai (ZNA) Bandung Chapter bertajuk '26 tahun Reunion' optimistis ikan koi lokal mampu bersaing dengan ikan koi impor.
Namun, pengembangbiakan atau budi daya ikan koi oleh petani lokal yang dilakukan selama ini dibantu Hartono Soekwanto dan menjadi salah satu berjasa dalam budi daya ikan koi.
"Kalau ke berbagai negara semoga bisa, mungkin itu malah ngangkat breeder lokal dari Blitar, kalau ikan Jepang kan khusus, gak boleh masuk ikan dari negara lain pun, itu sih berharapnya, maju terus leader lokal. Buktinya saya ke Malaysia dan Singapura hingga ikan kita mendominasi," ujarnya.
Sementara itu, Vidjar pemilik ikan koi lokal asal Sukabumi, berhasil meraih Grand Champion dalam berbagai kategori dibantu Presiden ZNA Bandung Chapter, Hartono Soekwanto dan orang tersebut memiliki peran penting terutama dalam kesuksesan kontes.
Koi tersebut dibangun melalui proses breeding atau pemijahan ikan koi yakni menyiapkan indukan ikan koi impor yang kemudian di-breeding sehingga ikan koi lokal bisa bersaing dengan ikan koi impor.
"Kalau juara banyak sih, yang satu dan dua hanya dapat tropi 15, juaranya 8, best 7 dan semua ikan koi lokal Sukabumi. Kami pernah support melalui breeding ikan impor yang disiapkan, kita besarkan dan salah satu harapan dibesarkan dari indukan disiapkan Hartono Soekwanto dan kami berterima kasih meski beliau pertama menangkan Grand Champion pada Nishikigoi Off the World 2013 di Jepang," pungkasnya. (E-4)