Konsumsi Margarin Tinggi Lemak Jenuh Memicu Percepatan Aterosklerosis

2 hours ago 2
Konsumsi Margarin Tinggi Lemak Jenuh Memicu Percepatan Aterosklerosis Margarin Tinggi Lemak Jenuh.(Freepik)

KONSUMSI margarin dengan kandungan lemak jenuh tinggi terbukti dapat mempercepat perkembangan aterosklerosis, penyakit kronis yang menjadi penyebab utama penyakit jantung koroner, stroke, dan trombosis vena dalam. Fakta ini diungkapkan melalui penelitian eksperimental terbaru oleh Mochamad Bahrudin dkk. (2025) dari Universitas Airlangga, yang dipublikasikan dalam Tropical Journal of Pharmaceutical Research (University of Benin).

Aterosklerosis dan Ancaman Kesehatan Global

Aterosklerosis ditandai oleh penumpukan lipid, peradangan, serta proliferasi sel di dinding arteri, yang mengakibatkan penyempitan pembuluh darah. Menurut Global Burden of Disease (GBD), angka kematian akibat penyakit kardiovaskular meningkat dari 12,4 juta jiwa pada 1990 menjadi 19,8 juta pada 2022, dan diperkirakan menembus 23 juta jiwa pada 2030.

Prevalensi penyakit ini kini juga banyak ditemukan pada kelompok usia muda.

Metodologi Penelitian

Penelitian menggunakan 12 ekor tikus jantan Wistar berusia 8-12 minggu. Hewan dibagi menjadi dua kelompok:

  • Kontrol: diet standar.
  • Perlakuan: diet tinggi lemak berbasis margarin (36% lemak jenuh, <1% lemak trans) selama empat minggu.

Seluruh tikus kemudian dieuthanasia untuk pemeriksaan biokimia dan histopatologis.

Hasil Penelitian

Kelompok tikus dengan diet margarin menunjukkan:

  1. Peningkatan signifikan kolesterol total, LDL, dan trigliserida.
  2. Penurunan kadar HDL.
  3. Pembentukan foam cell lebih banyak.
  4. Penebalan tunika intima.
  5. Peningkatan kadar ROS dan ekspresi TNF-α.

Analisis regresi menemukan korelasi kuat antara kadar LDL dan TNF-α (r = 0,73; p < 0,05), menegaskan peran inflamasi dalam progresi aterosklerosis.

“Temuan ini mendukung hipotesis bahwa lemak jenuh dari margarin mempercepat aterosklerosis melalui mekanisme inflamasi dan dislipidemia,” tulis para peneliti.

Implikasi dan Signifikansi

Secara histopatologis, diet margarin memperlihatkan penebalan pembuluh darah dan akumulasi foam cell. Lemak trans juga berkontribusi meningkatkan LDL dan trigliserida, menurunkan HDL, serta memperkuat respons inflamasi pembuluh darah.

“Penelitian ini menegaskan bahwa aterosklerosis bukan sekadar akibat penumpukan lemak, tetapi juga penyakit inflamasi kronis,” jelas Bahrudin.

Pencegahan aterosklerosis harus menyasar pengendalian lipid, inflamasi, dan stres oksidatif, disertai gaya hidup sehat: mengurangi konsumsi lemak jenuh dan trans serta meningkatkan aktivitas fisik.

Keterbatasan Studi

Penelitian ini terbatas pada jumlah sampel kecil dan durasi intervensi singkat. Faktor genetik maupun lingkungan juga belum dianalisis mendalam. Studi lanjutan dengan populasi lebih besar dan intervensi jangka panjang sangat diperlukan. (Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |