Konsumsi CPO Domestik Diproyeksi Meningkat, Pelaku Usaha Fokus Jaga Mutu dan Ketepatan Waktu

6 hours ago 2
Konsumsi CPO Domestik Diproyeksi Meningkat, Pelaku Usaha Fokus Jaga Mutu dan Ketepatan Waktu Pekerja mengawasi proses muat minyak mentah kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) ke dalam kapal tanker.(Antara)

PT Bumi Makmur Anugerahagung (BMA) menatap cerah pasar minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) domestik pada 2025. Perusahaan perdagangan CPO yang berdiri pada 2023 itu yakin konsumsi dalam negeri akan terus meningkat seiring pertumbuhan industri hilir sawit nasional.

Direktur PT Bumi Makmur Anugerahagung, Cheny Canliarta mengatakan, menjaga kepercayaan konsumen menjadi kunci dalam bisnis perdagangan komoditas tersebut. Karena itu, BMA berkomitmen mempertahankan mutu produk dan ketepatan waktu pengiriman.

“Kami memiliki komitmen kuat dalam pengiriman produk secara tepat waktu, sekaligus menjaga kualitas CPO sesuai kesepakatan dengan konsumen. Ketepatan waktu dan mutu menjadi dasar kepercayaan pasar,” ujar Cheny kepada media, Senin (3/11).

Cheny menambahkan, pihaknya berupaya meminimalkan potensi keterlambatan pengiriman. Kalaupun terjadi kendala akibat faktor cuaca atau kondisi alam, perusahaan tetap menjalin komunikasi terbuka dengan pembeli.

“Kita harus menjelaskan kondisi tersebut agar konsumen memahami situasi di lapangan,” katanya.

Dengan strategi itu, Bumi Makmur Anugerahagung menargetkan penjualan CPO dalam negeri tumbuh dua kali lipat pada 2025 dibandingkan capaian tahun lalu. Perusahaan juga memutuskan untuk tetap fokus pada pasar domestik karena dinilai masih sangat potensial.

Optimisme BMA sejalan dengan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) yang mencatat konsumsi CPO domestik sepanjang Januari-Agustus 2025 mencapai 16,406 juta ton, naik sekitar 5% dibandingkan periode sama 2024 sebesar 15,571 juta ton.

Dari total tersebut, sektor biodiesel mendominasi dengan konsumsi 8,343 juta ton atau sekitar 50,85% dari total penggunaan domestik. Sementara sektor pangan menyerap 6,579 juta ton (40,10%) dan oleokimia sebanyak 1,484 juta ton (9,05%).

Gapki juga melaporkan, produksi gabungan CPO dan palm kernel oil (PKO) hingga Agustus 2025 mencapai 39,037 juta ton, meningkat 13,08% year-on-year (YoY) dibandingkan periode sama tahun 2024. Kinerja ekspor pun tumbuh signifikan dengan nilai mencapai US$24,79 miliar, melonjak 42,88% YoY.

“Pertumbuhan konsumsi dan produksi ini menunjukkan pasar sawit Indonesia, baik domestik maupun ekspor, masih sangat prospektif,” kata Cheny.

Dengan prospek tersebut, BMA berharap dapat memperluas jaringan perdagangan dan memperkuat kontribusinya terhadap peningkatan nilai tambah industri sawit nasional. (Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |