
WAKIL Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian, menegaskan tidak ada aturan yang mengharuskan Erick Thohir mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI setelah ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Hal itu merespons perdebatan soal rangkap jabatan Erick di PSSI dan Kemenpora.
Lalu justru mendorong agar Erick diberi kesempatan untuk menuntaskan tugasnya di PSSI untuk membawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026.
"Tidak ada aturan harus mundur dari PSSI jika merangkap jabatan. Kita berikan kesempatan beliau menuntaskan pekerjaan rumah membawa timnas Indonesia ke piala dunia. Beliau terbukti bisa meningkatkan prestasi sepak bola kita," kata Lalu kepada Media Indonesia, Rabu (17/9).
Timnas Indonesia akan menghadapi tantangan berat di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Tergabung di Grup B, skuad Garuda dijadwalkan melawan Arab Saudi pada Kamis (9/10/2025) dan Irak pada Sabtu (12/10) dini hari. Semua laga Grup B akan digelar di King Abdullah Sport City, Jeddah, Arab Saudi.
Tidak Langgar Aturan FIFA
Senada dengan itu, Founder Football Institute, Budi Setiawan, juga menilai tidak ada aturan yang dilanggar terkait rangkap jabatan Erick. Baik undang-undang nasional maupun statuta FIFA terbaru tidak melarang seorang menteri menjabat sebagai ketua umum federasi olahraga.
"Dari sisi aturan Undang-undang gak ada yang melarang menteri jadi ketua umum cabang olahraga. Dari statuta FIFA terbaru juga tidak ada larangan. Banyak di negara lain keturunan kerajaan jadi ketua federasi sepak bola," kata Budi.
Peran Diplomasi di AFC
Budi juga menyoroti perlakuan tidak adil yang kerap diterima Indonesia dari AFC dalam berbagai ajang, termasuk kualifikasi Piala Dunia. Ia mencontohkan penunjukan wasit asal Kuwait untuk laga Timnas Indonesia di putaran keempat.
“Kalau Erick menjabat Menpora, saya yakin AFC akan melihatnya bukan sekadar sebagai Ketua PSSI, melainkan simbol negara yang memiliki kaitan dengan hubungan diplomasi antarbangsa,” pungkas Budi. (P-4)