
SEKRETARIS Komisi C DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin menilai PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku BUMD DKI perlu melakukan pembenahan bisnis, terutama terkait koordinasi dan sinergi dengan anak perusahaan.
Ia menilai persoalan utama yang membuat perusahaan pelat merah itu kurang berkembang karena masih banyaknya aset yang tidak dimanfaatkan alias idle. “Dari aspek kinerja masih jauh dari harapan. Aset inilah yang menyebabkan salah satu penyebab kerugian,” ujar Suhud, Selasa (23/9).
Menurut dia, langkah awal pembenahan yakni menginventarisasi seluruh aset milik Jakpro dan anak perusahaan.
Suhud meminta Jakpro mulai mempromosikan aset-aset yang dapat dikerjasamakan ataupun disewakan, seperti Jakarta International Stadium (JIS) dan Jakarta International Velodrome (JIV).
“Saya kira ini hal yang perlu dilakukan, karena itu bisa menjadi sumber pemasukan bagi Jakpro. Apalagi sekarang era digital, jadi iklankan di billboard digital,” kata Suhud.
Terkait pemanfaatan JIS, sambung dia, langkah kerja sama dengan klub sepak bola Persija Jakarta dan Jakmania sudah menjadi awal yang baik dalam menarik massa.
Namun, Suhud mendorong inovasi dan strategi tambahan agar stadion tersebut bisa ramai setiap hari. Bukan hanya ketika ada pertandingan saja.
“Kalau JIS bisa dijadikan pusat olahraga warga Jakarta, maka keramaian akan terus tumbuh. Ini akan mendorong kegiatan ekonomi di sekitarnya dan pada akhirnya memberikan pemasukan bagi Jakarta,” tandasnya. (Far/P-2)