Paviliun Indonesia dalam acara Global Digital Trade Expo (GDTE) 2025 yang berlangsung pada 25–29 September di Hangzhou, Tiongkok.(MI/HO)
GLOBAL Digital Trade Expo (GDTE) kembali digelar di Hangzhou, Tiongkok, dan menegaskan diri sebagai pameran profesional nasional terbesar dengan fokus perdagangan digital.
Tahun ini, Indonesia mendapat kehormatan hadir sebagai Guest Country of Honor dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Tiongkok.
Mengusung tema Digital Trade, Global Access, GDTE 2025 menghadirkan 1.700 exhibitor, termasuk raksasa global seperti Alibaba Group, Ant Group, dan Google, serta berhasil menarik lebih dari 200.000 pengunjung.
Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ali Murtopo Simbolon dalam peresmian Paviliun Indonesia, menegaskan bahwa Indonesia memiliki daya tarik kuat di sektor digital.
“Dengan lebih dari 212,9 juta pengguna internet dan 22,6 juta UMKM yang sudah go digital, pasar digital Indonesia menawarkan potensi besar, khususnya di sektor e-Commerce dan fintech. Hal ini menunjukkan bahwa digitalisasi bukan hanya untuk perusahaan besar, tetapi juga memberdayakan UMKM agar dapat naik kelas dan mengakses pasar global,” jelas Ali.
Ia menambahkan bahwa Tiongkok, sebagai pasar digital terbesar di dunia, merupakan mitra strategis bagi Indonesia.
“Pengalaman dan teknologi maju Tiongkok dapat mempercepat transformasi digital Indonesia melalui investasi infrastruktur, integrasi UMKM dalam rantai pasok, serta inisiatif inovasi bersama,” imbuhnya.
Hingga semester I-2025, investasi dari Tiongkok ke Indonesia mencapai US$3,6 miliar, menempatkan Tiongkok sebagai investor terbesar ketiga setelah Singapura dan Hong Kong. Fakta ini mencerminkan potensi besar bagi kolaborasi lintas perusahaan Indonesia–Tiongkok di berbagai sektor, termasuk logistik.
J&T Express Perkuat Jaringan Global
Dalam ajang bergengsi ini, J&T Express turut hadir sebagai salah satu delegasi dari Indonesia. Partisipasi ini menjadi bukti nyata dukungan perusahaan logistik global tersebut terhadap promosi potensi digital Indonesia ke pasar internasional.
Komisaris J&T Express Iwan Senjaya mengatakan, “Partisipasi kami di GDTE 2025 merupakan komitmen kami dalam mendukung agenda pemerintah dalam mempromosikan potensi Indonesia ke pasar global. Ajang ini juga menjadi kesempatan strategis bagi kami untuk menunjukkan kapabilitas J&T Express dalam membantu pertumbuhan pelaku bisnis melalui layanan logistik pilihan masyarakat Indonesia yang berkualitas, serta inovasi kami dalam menjawab kebutuhan logistik nasional dan global.”
Saat ini, J&T Express telah beroperasi di 13 negara dengan 19.200 titik layanan. Pada semester pertama 2025, perusahaan mencatatkan 13,99 miliar pengiriman tahunan di seluruh dunia. Capaian ini memperlihatkan posisi J&T Express sebagai pemain logistik berorientasi global.
“Dengan banyaknya perusahaan Tiongkok yang berinvestasi dan memperluas jangkauannya di Indonesia, GDTE 2025 menjadi peluang strategis untuk memperkuat posisi kami di pasar global, khususnya di kalangan perusahaan berbasis Tiongkok. Ajang ini tidak hanya memperluas jaringan bisnis, tetapi juga mendukung pertumbuhan bisnis kami secara berkelanjutan,” tambah Iwan.
GDTE 2025 menegaskan pentingnya kolaborasi lintas negara dalam memperkuat perdagangan digital global. Kehadiran Indonesia sebagai Guest Country of Honor serta partisipasi aktif perusahaan seperti J&T Express menunjukkan bagaimana sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan mitra internasional dapat mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berdaya saing tinggi. (Z-1)


















































