1 week ago
15
Penyerahan Black Box helikopter BK 117-D3 ke KNKT.(Dok. Basarnas)
TIM SAR gabungan berhasil mengevakuasi delapan orang penumpang dan pilot Helikopter BK 117-D3 yang jatuh di lereng Pegunungan Meratus dan telah tiba di RS Bayangkara TK III Hoegeng Imam Santoso, Banjarmasin untuk diidentifikasi pada Jumat (5/9) dini hari.
“Semua jasad korban sudah ditemukan dan saat ini sudah ada di RS Bayangkara Banjarmasin untuk diidentifikasi,” ungkap Direktur Operasi Basarnas Laksamana TNI Yudhi Bramantyo ditemui Disaster Victim Identification (DVI) Polda Kalsel, RS Bayangkara.
Untuk memudahkan proses identifikasi korban, pihaknya juga telah menghadirkan perwakilan keluarga korban, terkait proses ante mortem. Proses kedatangan delapan jenazah korban kecelakaan Helikopter Tipe BK117 D3 di RS Bayangkara berlangsung haru dimana keluarga korban tidak dapat menahan kesedihannya.
Lebih jauh dikatakan Yudhi, pihaknya juga telah menemukan kotak hitam (black box) dan selanjutnya akan digunakan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Penyerahan blackbox kepada KNKT digelar di Posko gabungan Lanud Syamsudin Noor, kemarin. "Untuk penyelidikan penyebab kecelakaan helikopter merupakan kewenangan KNKT. Saat ini masih diselidiki," tuturnya.
Proses evakuasi dari lokasi penemuan heli dan korban cukup sulit karena medan pegunungan berhutan lebat dan curam, serta kondisi hujan menyebabkan jalur evakuasi licin. Saat ditemukan tim SAR kondisi helikopter dalam kondisi terbakar dan mengeluarkan asap. Badan helikopter tidak hancur hanya patah pada bagian ekor.
Helikopter Tipe BK117 D3 milik Estindo Air ditemukan jatuh pada titik 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E, kawasan hutan sekitar Air Terjun Mandin Damar, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Dari delapan korban tercatat ada tiga WNA yang berasal dari Australia, Brasil dan India. (H-3)
