Kerja sama ini diharapkan dapat mengubah Nusakambangan menjadi kawasan pembinaan yang produktif dan berperan dalam mendukung agenda Asta Cita Presiden.(Dok. Istimewa)
KEMENTERIAN Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) resmi menandatangani perjanjian kerja sama strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional melalui pengembangan sektor perikanan di Nusakambangan, Rabu (5/11). Penandatanganan ini dihadiri langsung oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, serta Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.
Menteri Agus mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi yang mendalam kepada KKP atas terwujudnya kerja sama tersebut. Ia menilai penandatanganan nota kesepahaman ini sebagai langkah penting dalam pembangunan nasional, terutama dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2029.
"Saat ini kami berupaya untuk merubah Pulau Nusakambangan, yang sebelumnya hanya sebagai tempat pengasingan, kini juga menjadi tempat pelaksanaan program ketahanan pangan yang menjadi prioritas utama Bapak Presiden. Berkat dukungan dan kolaborasi yang baik, kita bisa mewujudkan berbagai program ketahanan pangan,” ucap Agus.
Penandatangan nota kesepahaman tersebut dilakukan bersama sejumlah mitra strategis, sebagai bentuk sinergi Kemenimipas dengan berbagai pihak. Program ini menjadi salah satu wujud nyata transformasi pemasyarakatan yang lebih produktif, berdaya saing, dan sejalan dengan agenda nasional di sektor pangan.
Saat ini, Kemenimipas berfokus pada pemanfaatan potensi laut dan perikanan dengan total luas lahan 48,7 hektare di Pulau Nusakambangan. Fokus utama pengelolaan mencakup budidaya ikan lele, bawal, bandeng, sidat, udang vaname, serta udang windu. Semua potensi laut dan perikanan tersebut dioptimalkan langsung oleh Warga Binaan di 13 Lapas yang tersebar di Pulau Nusakambangan.
“Program ini diharapkan dapat memberikan sarana dan wadah bagi Warga Binaan untuk mendapatkan bekal keterampilan, pengetahuan, bahkan premi yang nantinya bisa dikirimkan kepada keluarganya di rumah. Harapannya ketika mereka bebas nanti juga memiliki modal untuk melanjutkan aktivitasnya berdasarkan keterampilan yang mereka pelajari,” lanjut dia.
Kerja sama ini diharapkan dapat mengubah Nusakambangan menjadi kawasan pembinaan yang produktif dan berperan dalam mendukung agenda Asta Cita Presiden, terutama dalam menciptakan kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal. Inisiatif ini juga menjadi bukti bahwa inovasi dan kemandirian bisa berkembang di mana saja, termasuk di balik tembok lembaga pemasyarakatan.


















































