PPP terbelah dua.(Antara )
PENELITI Senior dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli menilai kisruh dualisme kepemimpinan di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) perlu diselesaikan lewat islah atau konsolidasi di internal. Ia mengatakan kubu Mardiono dan kubu Agus Suparmanto dapat duduk bersama mencari solusi membesarkan partai.
"Solusi ideal, dua kubu tersebut duduk bareng, islah, bersatu kembali untuk bersama-sama membesarkan PPP," kata Romli kepada Media Indonesia, Sabtu (4/10).
Romli menilai PPP akan sulit untuk bertarung di Pemilu 2029 ketika masih disibukkan dengan konflik di internal. Ia mengatakan sudah waktunya elite partai bersatu membawa PPP kembali ke parlemen.
"Tantangan PPP ke depan makin berat jika tidak bersatu. Waktu bersatu saja, PPP tidak lolos ke Senayan, apalagi dalam kondisi konflik dan perpecahan. Situasi ini tentu tidak kondusif bagi konsolidasi partai karena masih sibuk dengan urusan internal," katanya.
Meski demikian, Romli menyadari tidak mudah bagi kedua pihak menyelesaikan di internal mengingat kedua kubu mengaku sebagai Ketua Umum PPP yang sah. Ditambah adanya keputusan Menteri Hukum Supratman Andi Agtas yang mengesahkan kepemimpinan Mardiono, tetapi ditolak oleh kubu Agus Suparmanto.
Romli menilai kubu Agus Suparmanto bisa mengajukan gugatan ke pengadilan untuk menggugat keputusan Menteri Hukum.
"Keputusan pemerintah yang sudah mengesahkan kepengurusan PPP pimpinan Mardiono, jika tidak mau islah, bisa mengajukan gugatan ke pengadilan negeri atau PTUN," katanya.(Faj/I-1)


















































