Ketegangan Diplomatik Meningkat usai Israel Hentikan Armada Kemanusiaan di Laut Internasional

1 month ago 30
Ketegangan Diplomatik Meningkat usai Israel Hentikan Armada Kemanusiaan di Laut Internasional (Al Jazeera)

ARMADA kemanusiaan bertajuk Global Sumud, yang terdiri dari hampir 50 kapal dengan sekitar 500 aktivis internasional, dilaporkan dicegat oleh angkatan laut Israel saat mendekati wilayah perairan Gaza pada Rabu (1/10) malam.

Para penyelenggara mengatakan 13 dari 43 kapal telah dihentikan sekitar 130 kilometer dari pantai Gaza.

Pemerintah Israel memastikan para aktivis, termasuk aktivis iklim asal Swedia Greta Thunberg, dalam keadaan aman dan sedang dibawa menuju wilayah Israel.

Armada tersebut membawa bantuan kemanusiaan bersifat simbolis untuk warga Gaza yang telah berada di bawah blokade Israel selama lebih dari 18 tahun.

Sejumlah tokoh publik dunia turut serta, seperti cucu Nelson Mandela Mandla Mandela, mantan Wali Kota Barcelona Ada Colau, hingga beberapa anggota parlemen Eropa.

Armada Tetap Lanjutkan Misi

Meski sebagian kapal telah dicegat, penyelenggara menyatakan bahwa kapal lain tetap melanjutkan pelayaran menuju Gaza.

"Tepat sebelum fajar, 13 dari 43 kapal telah dicegat dan kapal-kapal yang tersisa akan terus berlayar menuju Gaza," demikian pernyataan mereka di saluran Telegram resmi dikutip CBC, Kamis (2/10).

Veteran Amerika Greg Stoker, yang berada di salah satu kapal, melaporkan bahwa sekitar selusin kapal perang Israel mendekati armada dengan transponder mati.

"Mereka saat ini memanggil kapal-kapal kami, memberi tahu kami untuk mematikan mesin dan menunggu instruksi lebih lanjut atau kapal-kapal kami akan disita dan kami akan menghadapi konsekuensinya," ujarnya dalam video Instagram.

Sejumlah aktivis juga mengeklaim bahwa pasukan Israel menembakkan meriam air untuk menghentikan beberapa kapal.

Israel Unggah Video Greta Thunberg

Kementerian Luar Negeri Israel merilis video melalui platform X yang memperlihatkan Greta Thunberg duduk di dek kapal sambil menerima botol air dan jas hujan.

"Greta dan teman-temannya aman dan sehat," tulis kementerian tersebut.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengatakan operasi pengamanan diperkirakan berlangsung dua hingga tiga jam sebelum kapal-kapal aktivis ditarik ke pelabuhan Ashdod dan para peserta dideportasi dalam beberapa hari ke depan.

Ia menegaskan bahwa pasukan Israel telah diperingatkan untuk tidak menggunakan kekerasan.

Turki Kecam, Eropa Terbelah

Kementerian Luar Negeri Turki mengecam tindakan Israel secara keras, menyebutnya sebagai tindakan terorisme dan pelanggaran berat hukum internasional. Turki menuntut pembebasan segera warganya yang ditahan oleh Israel.

Di Eropa, respons pemerintah berbeda-beda. Italia mendesak para aktivis untuk mundur, sementara Spanyol justru membela misi tersebut.

"Kita harus ingat bahwa ini adalah misi kemanusiaan yang tidak akan terjadi jika pemerintah Israel mengizinkan masuknya bantuan," kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez.

"Mereka tidak menimbulkan ancaman atau bahaya bagi Israel," ucapnya.

Masuk Zona Bahaya

Armada dilaporkan masih berada di perairan internasional di utara Mesir, tetapi telah memasuki apa yang disebut aktivis sebagai zona bahaya yakni area yang selama ini digunakan Israel untuk menghadang kapal yang mencoba menembus blokade Gaza.

Beberapa aktivis sempat menyiarkan langsung kedatangan pasukan Israel sebelum membuang ponsel mereka ke laut untuk menghindari penyitaan.

Armada Global Sumud sebelumnya berangkat dari Pelabuhan Barcelona, Spanyol, sebulan lalu.

Meski mereka menyadari kemungkinan besar akan dihadang, penyelenggara menyebut misi ini sebagai upaya terbesar dalam sejarah untuk menembus blokade laut Israel terhadap Gaza. (I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |