
NEPAL dilanda kerusuhan besar pada Selasa (9/9) setelah aksi demonstrasi berubah menjadi amukan massa. Gedung DPR, kantor pemerintah dan rumah sejumlah politikus dibakar, sementara beberapa menteri menjadi target serangan langsung.
Saksi mata menyebut para pengunjuk rasa membakar ban, melempar batu, dan menyerang kediaman pejabat tinggi. Militer terpaksa menurunkan helikopter untuk mengevakuasi menteri yang rumahnya dikepung. Kediaman Perdana Menteri turut digeruduk massa.
Video di media sosial memperlihatkan mantan Perdana Menteri Sher Bahadur Deuba, istrinya yang juga Menteri Luar Negeri Nepal Arzu Rana, serta Menteri Keuangan Bishnu Paudel diserang secara brutal oleh para demonstran.
Menlu Nepal Dipukul dan Ditendang
Arzu Rana Deuba menjadi salah satu target utama. Rekaman yang beredar menunjukkan dirinya dipukuli dan ditendang oleh massa yang berhasil menerobos masuk ke rumahnya.
Dikutip dari NDTV, Kamis (11/9) video itu bahkan direkam sebagian oleh para demonstran sendiri. Dalam rekaman, Menlu berusia 63 tahun itu terlihat menyeka darah dari wajahnya sebelum kembali diserang. Kondisi terkininya belum dapat dipastikan.
Menkeu Nepal Dikejar di Jalan
Menteri Keuangan Bishnu Paudel juga tidak luput dari amukan massa. Video lain memperlihatkan Paudel berlari di jalanan ibu kota Kathmandu dengan banyak orang mengejarnya.
Seorang demonstran menendangnya dari arah berlawanan hingga ia terjatuh dan menabrak tembok. Paudel sempat bangkit kembali dan terus berlari menjauh, namun rekaman terputus sebelum nasibnya diketahui lebih lanjut.
Pemicu Kemarahan Massa
Gelombang protes dipicu oleh kebijakan pemerintah yang memblokir akses media sosial seperti Facebook, X dan YouTube pekan lalu.
Langkah ini dilakukan karena perusahaan-perusahaan tersebut dinilai tidak mematuhi aturan pendaftaran di Nepal.
Meski pemblokiran dicabut pada Senin (8/9) malam, kemarahan massa tidak surut. Demonstrasi justru melebar menjadi protes terhadap dugaan korupsi di kalangan elite politik.
Korban Jiwa dan Pengunduran Diri PM
Kerusuhan semakin parah ketika aparat melepaskan tembakan ke arah massa, menewaskan lebih 22 orang. Sejumlah rumah pejabat tinggi ikut dibakar, termasuk kediaman Perdana Menteri Khadga Prasad Sharma Oli.
Oli kemudian mengumumkan pengunduran dirinya pada Selasa (9/9). Namun keputusan itu belum mampu meredakan gelombang protes yang terus meluas. (AFP/Fer/I-1)