Keracunan Massal di Bandung Barat, Sekda : Pemprov Jabar Tetap Dukung MBG

5 hours ago 2
 Pemprov Jabar Tetap Dukung MBG Korban keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Bandung Barat.(Dok ist)

SEKRETARIS Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman menyampaikan rasa prihatin atas tragedi keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bandung Barat.

Herman menyatakan bahwa tidak ada pihak yang menginginkan kejadian ini tapi ia memastikan bahwa seluruh korban akan ditangani dengan baik. 

"Kami tangani secara profesional, cepat dan tepat, mudah-mudahan. Mohon doanya anak-anak bisa cepat pulih semua dan tidak ada hal yang tidak diinginkan," katanya, Rabu (24/9).

Pada umumnya korban keracunan mengeluhkan gejala sesak, pusing, lemas bahkan kejang-kejang. Bagi korban yang kondisinya tak stabil langsung dirujuk ke rumah sakit.

"Tentu sekali lagi tidak kita harapkan, tapi faktanya ada musibah keracunan. Tentu yang pertama yang kami lakukan adalah memastikan semua anak tertangani," jelasnya.

Herman mengatakan, menu MBG yang dikonsumsi semua korban diproduksi tiga SPPG berbeda di wilayah Cipongkor dan Cihampelas. Tapi pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk menghentikan operasional ketiga SPPG itu.

"Tetapi temuan ini akan dilaporkan ke Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai otoritas. Kami akan sampaikan masukan dan tentu kami juga terus laporan ke Pak Gubernur," ucap Herman.

Herman juga akan koordinasi ke BGN terkait maraknya tuntutan orangtua dan siswa agar menghentikan program tersebut buntut keracunan massal ini. Namun yang jelas, Pemprov Jabar tetap mendukung program Presiden Prabowo Subianto ini.

"Nah kalau terkait itu (penolakan MBG usai keracunan), tentu kami akan laporkan juga BGN. Terkait teknisnya, ada kekurangan dan lain sebagainya, tentu kan harus dievaluasi," ucap Herman. 

Herman berharap masyarakat lebih bijak menyikapi kasus keracunan MBG di Bandung Barat. Sebab ia mengklaim banyak siswa dan orangtua yang merasakan manfaat MBG. 

"Jadi kita harus bijak, harus wise, ya jangan sampai memberikan informasi yang keliru atau hoaks. Harus berdasarkan data dan fakta, dan tentu itu harus komprehensif," jelasnya.

Total korban keracunan MBG di Cipongkor dan Cihampelas nyaris mencapai 1.000 siswa dari sejumlah sekolah. 

Dari data yang dihimpun, kasus pertama di Cipongkor pada Senin (22/9) menimbulkan korban sebanyak 475 orang. Namun hampir semua korbannya dinyatakan pulih kondisinya dan sudah dipulangkan ke rumah.

Kemudian kasus kedua masih di Cipongkor pada Rabu (24/9) dengan total korbannya lebih dari 400 orang. Masih di hari yang sama, keracunan MBG juga menimpa siswa SMK di Kecamatan Cihampelas sekitar 60 orang. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |