KEPALA Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana.(Dok. Antara)
KEPALA Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan bahwa sebanyak 10.012 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Diketahui, jumlah tersebut berhasil melampaui target yang sebelumnya ditetapkan.
"Sampai hari ini kita sudah bisa membentuk 10.012 SPPG. Jadi dengan data terbaru ini mungkin ada perbedaan dengan laporan sebelumnya, karena terakhir dicek tadi malam jumlahnya sudah melampaui target," kata Dadan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (1/10).
Menurutnya, target awal pada akhir September hanya 10.000 SPPG. Namun, realisasi justru mencapai 10.012 unit, sehingga melewati capaian yang direncanakan.
"Di akhir September itu kita menargetkan 10.000. Alhamdulillah terbentuk 10.012, jadi kita melebihi target. Insyaallah penyerapannya juga akan semakin besar," tambahnya.
Dadan menjelaskan, keberadaan satu SPPG akan berdampak langsung pada penyerapan anggaran.
"Satu SPPG berdiri maka penyerapannya akan bertambah antara Rp900 juta sampai Rp1 miliar. Jadi dalam lima hari ke depan, penyerapan program gizi akan bertambah sekitar Rp5 triliun," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menguraikan bahwa BGN membagi pemantauan pelaksanaan MBG ke dalam tiga wilayah, yaitu wilayah I Sumatera, wilayah II Jawa, serta wilayah III Indonesia Timur.
Pencapaian pembentukan SPPG juga menunjukkan dua fase perkembangan yang cukup signifikan. Pada periode Januari hingga Juli 2025, tercatat 2.391 SPPG terbentuk. Sedangkan pada periode 1 Agustus hingga 30 September 2025, jumlah pembentukan melonjak menjadi 7.621 SPPG.
"Artinya dalam dua bulan terakhir ada akselerasi yang sangat cepat. Ini menunjukkan bahwa dukungan pemerintah daerah dan masyarakat semakin kuat," pungkas Dadan. (H-3)


















































