Ilustrasi(Freepik.com)
DOSEN Program Studi Desain Interior ISI Yogyakarta Ismail Isi menegaskan nilai sejati desain interior tidak hanya terletak pada estetika, tetapi juga pada keselamatan, fungsi, serta dampaknya pada perkembangan psikologis penghuni, terutama anak-anak pada usia emas.
“Nilai paling fundamental dari kualitas arsitektur dan desain interior adalah keselamatan. Hal ini mustahil untuk dikompromikan. Sementara kenyamanan dan estetika masih bisa disesuaikan karena sifatnya subjektif,” kata Ismail, Rabu (1/10).
Menurutnya, detail perencanaan seperti ukuran, ergonomi, hingga perilaku penghuni menjadi faktor krusial dalam menciptakan ruang aman dan fungsional. Bahkan hal kecil seperti tinggi tempat tidur atau perabot dapat memengaruhi keselamatan anak. Karena itu, ia menekankan pentingnya desain interior yang empatik, yang tidak hanya mendukung keamanan, tetapi juga membentuk karakter penghuni.
Pandangan ini relevan dengan kondisi yang dihadapi proyek Yve Habitat. Perusahaan mengakui adanya keterlambatan di beberapa titik pembangunan akibat permasalahan dengan kontraktor. Namun, Yve menegaskan langkah korektif tengah dijalankan agar kualitas hunian tetap terjaga.
“Kami menyadari ada keterlambatan di lapangan, yang dipicu faktor kontraktor. Karena itu, kami melakukan evaluasi menyeluruh dan pembenahan agar kesalahan ini tidak terulang. Fokus kami adalah menyelesaikan proyek sesuai standar kualitas yang diharapkan konsumen,” jelas Aji, perwakilan manajemen Yve Habitat.
Dengan penekanan pada kualitas, Yve melihat perbaikan ini sebagai bagian dari komitmen untuk menghadirkan hunian yang aman, fungsional, dan mendukung kualitas hidup penghuni, sejalan dengan prinsip desain interior yang disampaikan para akademisi dan praktisi. (H-2)


















































