Kenapa PM François Bayrou Harus Kehilangan Jabatannya?

6 days ago 15
Kenapa PM François Bayrou Harus Kehilangan Jabatannya? PM Prancis François Bayrou resmi kehilangan jabatan usai kalah dalam mosi percaya di Majelis Nasional. Kekalahan ini menandai krisis politik baru.(Media Sosial X)

PERDANA Menteri Prancis François Bayrou resmi kehilangan jabatannya setelah kalah dalam pemungutan suara mosi percaya di Majelis Nasional. Kekalahan ini mengakhiri masa jabatan Bayrou yang hanya sembilan bulan, menandai periode ketidakstabilan politik yang semakin membayangi kepemimpinan Presiden Emmanuel Macron.

Bayrou, 74, merupakan perdana menteri keempat dalam dua tahun terakhir. Pemerintahannya runtuh setelah mengusulkan pemangkasan anggaran sebesar €44 miliar untuk menekan utang publik yang kini mencapai €3,3 triliun atau 114% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka itu setara hampir €50 ribu per warga Prancis, menjadikannya salah satu rasio utang tertinggi di zona euro setelah Yunani dan Italia.

Dalam pidato terakhirnya di parlemen, Bayrou memperingatkan bahwa Prancis berada dalam kondisi “ketergantungan pada utang” dan generasi muda akan menanggung risiko besar jika pengeluaran negara tidak segera dikendalikan. Namun, usulan penghapusan dua hari libur nasional serta pembekuan tunjangan dan pensiun ditolak keras oleh oposisi kiri maupun kanan.

Krisis ini merupakan imbas dari keputusan Macron tahun lalu yang menggelar pemilu cepat usai kekalahan partainya di Parlemen Eropa. Harapannya memperoleh mayoritas jelas justru berakhir dengan parlemen terpecah dan sulit diajak kompromi. Sejak itu, setiap perdana menteri yang ditunjuk gagal menggalang dukungan cukup untuk meloloskan kebijakan penting, terutama anggaran dan reformasi pensiun.

Kandidat Pengganti

Kini Macron dihadapkan pada pilihan sulit: menunjuk perdana menteri kelima dalam waktu kurang dari dua tahun atau membubarkan parlemen dan menggelar pemilu baru, yang berisiko menghasilkan peta politik lebih buntu. Sementara itu, tuntutan agar Macron sendiri mundur kian nyaring dari kubu oposisi, meski kecil kemungkinan terjadi sebelum masa jabatannya berakhir pada 2027.

Beberapa nama mulai disebut sebagai kandidat pengganti Bayrou. Dari kubu kiri ada Olivier Faure (Ketua Partai Sosialis), mantan PM Bernard Cazeneuve, dan Pierre Moscovici yang kini memimpin lembaga audit negara. Dari lingkaran dekat Macron, nama Menteri Pertahanan Sébastien Lecornu, Menteri Tenaga Kerja Catherine Vautrin, Menteri Dalam Negeri Bruno Retailleau, serta Menteri Kehakiman Gérald Darmanin disebut masuk bursa.

Untuk sementara, Bayrou akan tetap menjabat sebagai perdana menteri caretaker hingga Macron menentukan langkah selanjutnya. Namun yang jelas, drama politik di Paris belum akan mereda dalam waktu dekat. (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |