Ilustrasi(freepik)
TANPA disadari, setiap detik kita sedang melaju di ruang angkasa dengan kecepatan luar biasa. Sebagai salah satu makhluk di Bumi, kita ikut “menumpang” dalam dua gerakan utama planet ini, rotasi dan revolusi.
Pertama, Bumi berputar pada porosnya, yaitu garis imajiner yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Dalam 24 jam, Bumi menyelesaikan satu putaran penuh dengan kecepatan sekitar 1.670 km per jam di garis khatulistiwa.
Sementara itu, Bumi juga bergerak mengelilingi Matahari dalam lintasan elips. Dibutuhkan waktu satu tahun untuk menyelesaikan satu putaran penuh dengan kecepatan rata-rata 107.000 km per jam.
Lalu, mengapa kita tidak merasakan kecepatan ekstrem ini?
Jawabannya ada pada kestabilan gerakan Bumi. Gerakan planet kita sangat halus dan konstan, tidak ada hentakan atau perubahan mendadak. Seperti saat berada di pesawat yang sudah mencapai ketinggian jelajah. Meskipun terbang ratusan kilometer per jam, kita bisa berjalan santai tanpa merasa bergerak.
Hal yang sama terjadi di Bumi. Kita, bersama pepohonan, laut, bangunan, dan segala yang ada di permukaannya, bergerak dengan kecepatan yang sama. Karena tidak ada perubahan mendadak dalam arah atau kecepatan, tubuh kita tidak memiliki “acuan” untuk merasakan gerakan tersebut.
Selain itu, ukuran Bumi yang sangat besar membuat setiap pergerakannya terasa lembut. Ibarat seekor semut di atas bola pantai raksasa, meskipun bola itu berputar, semut hampir tidak merasakannya.
Kita juga tidak memiliki titik referensi visual di luar angkasa. Di jalan raya, kita tahu mobil sedang bergerak karena melihat pohon dan rambu yang melintas. Tapi di luar angkasa, bintang-bintang begitu jauh sehingga tampak diam, meski kita melaju ribuan kilometer per jam melewati mereka.
Untungnya, gravitasi Bumi membuat kita tetap “menempel” di permukaannya. Gaya tarik ini seperti pelukan tak terlihat yang menjaga semua benda tetap aman di planet ini, meski melaju kencang di ruang hampa.
Bagaimana kita tahu Bumi benar-benar bergerak?
Perubahan siang dan malam, pergantian musim, hingga posisi bintang yang bergeser setiap malam adalah buktinya. Semua itu terjadi karena Bumi berputar pada porosnya dan mengelilingi Matahari.
Bahkan, pengamatan dari satelit dan teleskop ruang angkasa telah memastikan bahwa Bumi tidak pernah diam. Dan bukan hanya planet, Matahari pun ikut berputar dan bergerak mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti dengan kecepatan ratusan ribu kilometer per jam.
Singkatnya, tidak ada yang benar-benar diam di alam semesta ini. Dari planet hingga galaksi, semuanya terus bergerak, hanya saja kita tidak merasakannya. (Space/Z-2)


















































