Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.(Dok. Antara)
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) sudah mengirim tim untuk mempelajari vaksin kanker yang sedang dikembangkan di Rusia. "Saya sudah dengar itu. Saya sudah bicara juga dengan beberapa perusahaan yang membuat ini," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Selasa (9/9).
Sebelumnya The Federal Medical-Biological Agency (FMBA) Rusia mengumumkan bahwa vaksin kanker Rusia, Enteromix, telah selesai diuji praklinis. Keberhasilan ini menunjukkan keamanan dan efikasi yang tinggi.
"Ini sekarang sedang ada clinical trial-nya, atau uji coba dari obat untuk kanker ini. Metodenya mirip dengan vaksin. Saya sudah kirim tim untuk bisa mempelajari apakah mungkin clinical trial-nya juga bisa dilakukan di Indonesia," ujar Budi.
Kepala FMBA Rusia, Veronika Skvortsova, menyebut penelitian ini berlangsung selama beberapa tahun, dengan tiga tahun terakhir dikhususkan untuk studi praklinis wajib.
"Vaksin ini sekarang siap digunakan, kami sedang menunggu persetujuan resmi," ungkap Skvortsova.
Skvortsova menekankan bahwa hasil praklinis mengonfirmasi keamanan vaksin, bahkan dengan pemberian berulang, dan efektivitasnya yang signifikan.
Para peneliti mengamati pengurangan ukuran tumor dan perlambatan perkembangan tumor, berkisar antara 60 persen hingga 80 persen, tergantung pada karakteristik penyakit. Selain itu, studi menunjukkan peningkatan tingkat kelangsungan hidup yang disebabkan oleh vaksin.
Vaksin ini menunjukkan hasil yang signifikan dalam mengecilkan tumor dan memperlambat pertumbuhannya, serta terbukti aman untuk penggunaan berulang.
"Vaksin ini akan disesuaikan untuk setiap pasien, disesuaikan dengan RNA masing-masing," pungkasnya. (H-3)
