
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Lamongan, Jawa Timur, melaksanakan panen raya tembakau di Dusun Sahar, Desa Wateswinangun, Kecamatan Sambeng. Selasa (16/9). Anomali iklim menjadi tantangan bagi petani tembakau pada musim kali ini.
Karena hujan masih kerap terjadi di kawasan tersebut sehingga berpotensi merusak tanaman. Namun, petani di Lamongan tetap bisa panen tembakau seluas 4.366 hektar dengan harga kering sebesar Rp47 ribu per kg.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan musim tembakau tahun ini terdapat tantangan tersendiri. Hal ini karena terjadinya anomali iklim, atau masyarakat biasa menyebut kemarau basah.
"Pada musim tembakau tahun ini memang tantangannya adalah iklim, menurut cerita para petani butuh menanam bibit tembakau lebih dari satu kali sampai bisa berhasil dan normal. Namun, Alhamdulillah hasil panennya memuaskan," tutur Pak Yes, seusai petik perdana tembakau dalam panen di Dusun Sahar, Desa Wateswinangun, Kecamatan Sambeng. Selasa (16/9).
Harga jual tembakau pada panen raya ini mencapai Rp46 ribu hingga Rp47 ribu per kilogram. Sedangkan total luas tanam tembakau di Kabupaten Lamongan sebanyak 7.570 hektar.
Dari jumlah itu, seluas 4.366 hektar di antaranya memasuki masa panen raya. Salah satunya di Desa Wateswinangun terdapat 145 hektar yang memasuki masa panen raya.(E-2)