Keluarga santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo.(Dok. MI)
SUASANA duka di areal Ponpes Al Khoziny Sidoarjo diwarnai aksi protes keluarga wali santri, Jumat (3/10). Mereka protes pada tim SAR gabungan yang dinilai lambat melakukan evakuasi.
Awalnya sekelompok keluarga wali santri itu berada di posko informasi. Mereka biasa memantau perkembangan aktivitas evakuasi secara langsung dari layar monitor kanal YouTube yang disediakan Pemkab Sidoarjo.
Namun saat itu muncul protes dari sejumlah keluarga wali santri. Mereka meminta diikutsertakan melakukan evakuasi santri karena tim SAR gabungan dinilai lamban.
"Ini bukan provokasi, bayangkan ini sudah lima hari, jenazah sudah rusak, kita ini keluarga merasakan kesedihan," teriak salah satu warga yang menolak menyebutkan namanya.
Beberapa keluarga wali santri kemudian mengajak wali santri lainnya menuju lokasi reruntuhan. Namun mereka kemudian dihalangi petugas keamanan, karena saat itu ada kegiatan proses evakuasi dengan alat berat.
Ternyata aksi protes tersebut juga ditentang sebagian wali santri lain. Mereka tidak setuju adanya aksi protes di tengah kondisi duka, serta di tengah tim SAR gabungan berupaya menemukan korban.
Hingga Jumat sore tercatat jumlah korban tragedi ambruknya musala Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo mencapai 116 orang. Sebanyak 103 orang selamat dan 13 meninggal dunia. (H-3)
