Kabar kesepakatan damai antara Israel dan Hamas disambut haru oleh keluarga para sandera. (Instagram Bring Them Home)
KABAR mengenai kesepakatan damai antara Israel dan Hamas memunculkan gelombang haru di kalangan keluarga para sandera. Di media sosial, banyak keluarga korban menuliskan ungkapan syukur dan harapan setelah mendengar para sandera akan segera dibebaskan dalam waktu dekat.
Eli Sharabi, yang kehilangan istri dan anak-anaknya dalam konflik, serta masih menunggu jenazah saudaranya, Yossi, yang ditahan Hamas, menulis pesan penuh emosi di media sosial: “Kebahagiaan yang luar biasa. Tak sabar menunggu semuanya pulang.”
Sementara itu, ibu dari sandera Matan Zangauker menuliskan pesan menyentuh di platform X (sebelumnya Twitter): “Matan pulang kepadaku... kepada kalian, kepada negeri ini. Untuk air mata ini, aku telah berdoa.”
Pesan serupa juga datang dari ibu sandera Nimrod Cohen, yang menulis dengan haru, “Anakku, kau akan segera pulang.”
Momen penuh kelegaan juga dirasakan oleh Emily Damari, mantan sandera berkewarganegaraan ganda Inggris-Israel, yang merayakan kabar tersebut bersama mantan sandera lainnya, Romi Gonen. Keduanya melantunkan doa syukur sebelum bersulang dengan ucapan “L’chaim” - yang berarti “Untuk kehidupan.”
Damari, yang selama ini aktif mengkampanyekan pembebasan teman-temannya, si kembar Gali dan Ziv Berman, tak bisa menutupi kebahagiaannya ketika mengetahui keduanya akan segera pulang. Sang kakak, Liran Berman, juga membagikan pesan emosional: “Gali dan Ziv-ku, aku sangat mencintaimu. Kalian akan segera pulang.”
Pembebasan Sandera Diperkirakan Mulai Senin
Pemerintah Israel dijadwalkan mengadakan rapat kabinet, Jumat (10/10), untuk memberikan persetujuan akhir terhadap kesepakatan damai tersebut. Jika disetujui, pasukan Israel akan ditarik ke garis yang telah disepakati dalam waktu kurang dari 24 jam, menurut pejabat senior Gedung Putih yang dikutip CBS News.
Setelah penarikan pasukan selesai, proses pembebasan para sandera akan dimulai dalam kurun waktu 72 jam. “Perkiraan kami, pembebasan pertama akan dimulai pada hari Senin,” ujar pejabat tersebut. Namun, ia juga menambahkan bahwa “Hamas berupaya agar prosesnya bisa dimulai lebih cepat jika memungkinkan.”
Kesepakatan ini menjadi titik terang bagi ratusan keluarga yang selama berbulan-bulan hidup dalam ketidakpastian. Harapan kini kembali menyala, mereka yang hilang akhirnya bisa pulang ke rumah. (BBC/Z-2)


















































