Ilustrasi(MI)
Setiap tahun, periode April hingga Juni menjadi salah satu musim liburan tersibuk bagi traveler Indonesia yang ingin bepergian ke luar negeri. Banyak keluarga memanfaatkan libur sekolah dan cuaca ideal di berbagai destinasi, sehingga permohonan visa ke negara populer melonjak tajam. Kondisi ini dikenal sebagai high season visa application. Tantangan serupa juga terjadi pada periode Oktober hingga Desember, ketika musim dingin dan libur Natal menjadi daya tarik utama ke Eropa, Amerika, hingga Jepang. Pada masa-masa ini, keterbatasan slot wawancara, antrean panjang, serta ketatnya pemeriksaan dokumen semakin terasa.
Lonjakan permohonan visa bukan hanya berdampak pada administrasi, tetapi juga pada keberlangsungan rencana perjalanan. Traveler yang tidak menyiapkan dokumen dengan matang berisiko gagal berangkat karena aplikasi tertunda atau ditolak. Kesalahan kecil, seperti perbedaan data pribadi atau dokumen keuangan yang kurang, bisa langsung menjadi penghalang ketika volume permohonan meningkat.
Menurut Tubagus, Co-founder Heyvisa, persiapan awal merupakan faktor penentu. “Pada masa sibuk, setiap detail dokumen diperiksa lebih cermat. Pemohon visa harus menyiapkan berkas sejak dini agar tidak terjebak antrean atau kehabisan slot wawancara. Dengan persiapan matang, risiko penundaan maupun penolakan bisa ditekan,” ujar Tubagus dilansir dari keterangan resmi, Kamis (25/9).
Selain kelengkapan dokumen, faktor waktu juga berperan besar. Traveler disarankan mengajukan visa minimal dua hingga tiga bulan sebelum keberangkatan. Fleksibilitas rencana perjalanan pun penting, seperti menunda pembelian tiket non-refundable hingga visa benar-benar disetujui.
Konsultasi dengan konsultan perjalanan berpengalaman menjadi langkah strategis untuk memahami detail persyaratan tiap negara, memantau ketersediaan slot wawancara, hingga mengurus opsi visa express untuk destinasi tertentu. Dengan pendampingan profesional, traveler dapat merasa lebih tenang karena urusan teknis administrasi ditangani secara menyeluruh.
Meningkatnya minat perjalanan luar negeri membuat tips manajemen visa pada musim sibuk semakin relevan. Disiplin menyiapkan dokumen, menjaga fleksibilitas jadwal, serta memanfaatkan pendampingan profesional menjadi kunci agar liburan, baik musim panas maupun musim dingi, berjalan tanpa hambatan. (E-3)
