Kekeluargaan Ojol Jabodetabek Tolak Ajakan Matikan Aplikasi

2 hours ago 1
Kekeluargaan Ojol Jabodetabek Tolak Ajakan Matikan Aplikasi Ilustrasi(ANTARA/MUHAMMAD RAMDANI)

KEKELUARGAAN Ojol Jabodetabek menyatakan menolak ajakan yang mengimbau pengemudi ojek online (ojol) melakukan aksi mematikan aplikasi dan menggelar demonstrasi di depan DPR, Kemenhub, dan Istana Negara.

Ketua Umum Kekeluargaan Ojol Se-Jabodetabek Mat Seno menilai seruan tersebut justru bisa merugikan para pengemudi yang menggantungkan pendapatan harian dari aplikasi.

“Emang dengan mengajak demo dan mematikan aplikasi, ada yang mau gantiin biaya hidup kami sekeluarga sehari ini?” ujar Mat Seno, Rabu (17/9).

Ia menambahkan jika ada tuntutan mengenai pungutan atau potongan yang diterapkan perusahaan aplikator, hal itu sebaiknya disampaikan melalui jalur resmi tanpa mengorbankan penghasilan para pengemudi.

“Kan Presiden Prabowo sudah pidato membuka ruang diskusi seluas-luasnya kepada publik untuk datang ke Istana atau DPR menyampaikan keluhan atau kritik. Jadi tidak perlu turun ke jalan yang justru membuat kawan-kawan kehilangan pemasukan,” ucapnya.

Sependapat dengan Met Seno, pengemudi lain yang juga aktivis 98, Agung Wibowo Hadi meminta para pengemudi untuk mengedepankan dialog ketimbang aksi jalanan.

“Aksi mogok atau demo justru berpotensi merugikan pengemudi sendiri serta mengganggu layanan kepada masyarakat. Kondisi seperti ini rawan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan,” ujarnya.

Kekeluargaan Ojol Jabodetabek berharap semua pihak lebih fokus mencari solusi melalui komunikasi konstruktif agar kesejahteraan pengemudi dapat ditangani tanpa mengganggu stabilitas layanan dan penghasilan para pekerja di lapangan.

Sebelumnya, Ketua Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia Igun Wicaksono mengimbau pengemudi ojek online (ojol) melakukan aksi mematikan aplikasi dan menggelar demonstrasi di depan DPR, Kemenhub, dan Istana Negara. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |