Seekor cicak terbang (Draco) berjalan pada batang pohon di kawasan pemantauan satwa Karaenta, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan(ANTARA FOTO/Arnas Padda)
PERNAHKAH kamu merasa kaget saat tiba-tiba seekor cicak jatuh di pundak kiri? Fenomena kejatuhan cicak di pundak sering kali dikaitkan dengan berbagai mitos dan kepercayaan di masyarakat Indonesia. Banyak yang penasaran, apakah ini pertanda baik atau buruk? Dalam artikel ini, kita akan membahas makna kejatuhan cicak di pundak kiri menurut Primbon Jawa, pandangan Islam, dan fakta di baliknya. Yuk, simak penjelasannya!
Apa Arti Kejatuhan Cicak di Pundak Kiri Menurut Primbon Jawa?
Dalam budaya Jawa, kejatuhan cicak di pundak kiri dianggap memiliki makna khusus. Menurut Primbon Jawa, pundak kiri melambangkan hubungan dengan orang-orang terdekat, seperti keluarga atau teman. Jika cicak jatuh di pundak kiri, ini sering diartikan sebagai pertanda bahwa seseorang yang kamu sayangi mungkin akan mengalami kesulitan, seperti masalah keuangan atau karier. Namun, ini bukan berarti kamu harus panik. Mitos ini lebih sebagai pengingat untuk lebih perhatian dan mendukung orang-orang di sekitarmu.
Beberapa kepercayaan juga menyebutkan bahwa kejatuhan cicak di pundak kiri bisa menjadi tanda untuk lebih waspada dalam mengambil keputusan. Misalnya, kamu mungkin perlu mengevaluasi rencana atau hubungan sosial agar terhindar dari masalah.
Makna Lain Kejatuhan Cicak di Pundak Kiri
Selain pertanda kesulitan bagi orang terdekat, ada pula interpretasi lain tentang kejatuhan cicak di pundak kiri. Dalam beberapa tradisi, kejadian ini dianggap sebagai sinyal untuk mempererat hubungan keluarga atau teman. Pundak sering diasosiasikan dengan beban dan dukungan, sehingga kejatuhan cicak bisa mengingatkanmu untuk saling berbagi beban dengan orang-orang terdekat. Misalnya, menghabiskan waktu bersama keluarga atau memberikan dukungan emosional kepada teman yang sedang kesulitan.
Apa Kata Islam tentang Kejatuhan Cicak?
Dalam ajaran Islam, kejatuhan cicak di pundak kiri atau bagian tubuh lain tidak memiliki makna khusus. Islam melarang mempercayai takhayul atau tathayyur, yaitu mengaitkan kejadian tertentu dengan pertanda nasib tanpa dasar syariat. Menurut Islam, segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah SWT, dan cicak hanyalah makhluk biasa tanpa kuasa untuk memengaruhi nasib. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk tetap tawakal dan tidak terpengaruh oleh mitos.
Namun, Islam menyebutkan bahwa cicak termasuk hewan fasik (pengganggu) yang boleh dibunuh karena bisa membawa kotoran atau penyakit. Jadi, jika cicak jatuh di pundak kiri, sebaiknya segera bersihkan diri untuk menjaga kebersihan, bukan karena takut sial.
Fakta Ilmiah di Balik Kejatuhan Cicak
Secara ilmiah, kejatuhan cicak di pundak kiri hanyalah kejadian biasa. Cicak adalah reptil kecil yang sering hidup di rumah, terutama di dinding atau langit-langit. Mereka bisa jatuh karena kehilangan keseimbangan atau tergelincir dari permukaan licin. Tidak ada hubungan antara kejatuhan cicak dengan keberuntungan atau kesialan. Namun, penting untuk menjaga kebersihan setelah kejadian ini, karena cicak bisa membawa bakteri yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan.
Tips Menyikapi Kejatuhan Cicak di Pundak Kiri
Jika kamu mengalami kejatuhan cicak di pundak kiri, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Bersihkan diri: Segera cuci pundak dengan sabun untuk menghindari kotoran atau bakteri dari cicak.
- Jangan panik: Ingat bahwa ini hanyalah kejadian alamiah, bukan pertanda buruk.
- Pererat hubungan: Jika kamu percaya pada mitos, gunakan kejadian ini sebagai pengingat untuk lebih peduli pada keluarga atau teman.
- Tawakal: Dalam Islam, serahkan segala urusan kepada Allah dan hindari mempercayai takhayul.
Kesimpulan
Kejatuhan cicak di pundak kiri menurut Primbon Jawa sering dianggap sebagai pertanda bahwa orang terdekat mungkin menghadapi kesulitan, atau sebagai pengingat untuk mempererat hubungan sosial. Namun, dalam Islam, kejadian ini tidak memiliki makna khusus dan dianggap sebagai takhayul yang sebaiknya dihindari. Secara ilmiah, kejatuhan cicak hanyalah peristiwa biasa tanpa kaitan dengan nasib. Yang terpenting, tetaplah berpikir positif, jaga kebersihan, dan perkuat hubungan dengan orang-orang di sekitarmu. (Z-4)


















































