
Anggota Komisi B DPRD DKI dari Fraksi PDI Perjuangan, Wa Ode Herlina menyoroti kecelakaan armada bus Trans-Jakarta yang sudah terjadi 3 kali dalam rentang waktu satu bulan.
Politkus PDIP itu menyebut, kelayakan dan pelaksanaan standar operasional prosedur (SOP) yang dijalankan oleh operator bus harus menjadi perhatian utama dari pihak manajemen.
Ia mengatakan, apabila ada mitra operator bus yang tidak mampu memastikan kelayakan bus yang beroperasi, maka pihak manajemen harus membuka kesempatan bagi operator lainnya yang lebih sanggup.
“Jika ada operator yang tidak sanggup memperbaharui busnya, mungkin enggak boleh banyak enggak enakan Pak, bisa dibuka kesempatan kepada operator yang sanggup,” tutur Wa Ode melalui keterangannya, Rabu (24/9).
Ia memandang tiga insiden kecelakaan bus Trans-Jakarta yang terjadi dalam waktu kurang dari sebulan itu dapat membawa dampak yang tidak baik.
Untuk itu, ia menekankan pentingnya menjaga kesehatan fisik maupun mental para pramudi, agar insiden serupa tidak terulang di kemudian hari.
“Ini kan dampaknya sangat tidak bagus, jadi ini betul-betul harus menjadi perhatiannya Pak Dirut dan jajaran Transjakarta,” sebutnya.
Sebelumnya, sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta mencecar Direktur Utama (Dirut) PT Transjakarta, Welfizon Yuza, dengan berbagai pertanyaan untuk meminta penjelasan terkait dengan tiga insiden kecelakaan bus Trans-Jakarta yang terjadi sepanjang September 2025.
Momen itu terjadi pada saat anggota Komisi B DPRD DKI menggelar rapat bersama pihak PT Transjakarta di Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (23/9). (Far/P-1)