KBRI Beijing Dorong Diplomasi Budaya Melalui Film

6 hours ago 2
KBRI Beijing Dorong Diplomasi Budaya Melalui Film Salah satu scene 'Assalamualaikum Beijing2: Lost in Ningxia'.(tangkapan layar YouTube.)

KBRI Beijing bekerjasama dengan rumah produksi Imperial Pictures  menyelenggarakan soft launching film “Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia” di  Wisma Duta Besar RI di Beijing. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat  diplomasi budaya Indonesia melalui medium perfilman yang menjangkau lintas lintas  bangsa.

Acara soft launching dihadiri lebih 150 Warga Negara Indonesia di Beijing,  termasuk pelajar, komunitas pengajian, hingga pegiat budaya.

 Turut hadir pula perwakilan media dan pelaku industri perfilman Tiongkok. Dari Indonesia, hadir aktris pemeran Assalamualaikum Beijing 2 Yasmin Napper, sutradara Guntur Soeharjanto, dan musisi muda Hanin Dhiya yang turut mengisi acara.

Dalam sambutannya, Duta Besar RI untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun menegaskan bahwa film memiliki kekuatan luar biasa dalam membangun kepercayaan, menyampaikan nilai, dan mempererat hubungan antar masyarakat.

People-to-people connection adalah  jantung dari hubungan antarbangsa. Ketika cerita di layar menyentuh hati, batas  geografis dan perbedaan budaya mencair. Film seperti ini menjadi jembatan yang  mempertemukan kita, bukan hanya sebagai bangsa, tapi sebagai manusia,” ujar Dubes Djauhari melalui keterangan resmi yang diterima hari ini.

Lebih dari sekadar peluncuran film, acara ini juga menjadi ajang diskusi strategis  mengenai potensi kerja sama perfilman antara Indonesia dan Tiongkok. Dalam dialog  yang dipandu oleh Duta Besar Djauhari bersama para pelaku industri, disoroti bahwa  industri film memiliki dampak ekonomi dan sosial yang besar, termasuk sebagai alat  diplomasi, promosi budaya, dan penggerak sektor pariwisata.

Duta Besar Djauhari menekankan pentingnya model kolaborasi lintas negara seperti  yang ditunjukkan dalam film ini, yang mengambil lokasi syuting di Ningxia dan  Indonesia, sebagai strategi untuk menjangkau pemirsa kedua negara serta  mendorong pertukaran nilai budaya. “Dengan populasi gabungan hampir 1,7 miliar  jiwa, Indonesia dan Tiongkok menyimpan potensi pasar film yang sangat besar.

Produksi bersama lintas negara dapat menjadi sarana strategis untuk membangun  kedekatan emosional sekaligus memperkenalkan destinasi unggulan, produk kreatif,  dan wajah Indonesia yang ramah.

Diskusi juga mencakup peluang kerja sama teknis di bidang pelatihan perfilman, distribusi film, serta kemungkinan menjadikan Indonesia sebagai lokasi syuting  produksi Tiongkok ke depan. KBRI Beijing berkomitmen untuk memfasilitasi inisiatif inisiatif kreatif yang memperkuat ekosistem perfilman dan ekonomi kreatif Indonesia  di pasar internasional.

Film “Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia” mengisahkan perjalanan Aisha (Yasmin Napper), seorang jurnalis muda Indonesia yang menemukan makna  baru tentang cinta, identitas, dan spiritualitas saat menyusuri wilayah Ningxia.
Film ini  dijadwalkan akan tayang di bioskop Indonesia mulai 19 Juni 2025, dan diharapkan  dapat menjangkau pasar Tiongkok dalam waktu dekat.

Peluncuran ini ditutup dengan penampilan Hanin Dhiya yang menampilkan lagu-lagu original soundtrack dari film Assalamualaikum Beijing2: Lost in Ningxia dan ramah  tamah. KBRI Beijing terus berkomitmen untuk memfasilitasi inisiatif-inisiatif kreatif  yang memperkuat ekosistem pefilman dan ekonomi kreatif Indonesia di pasar  internasional.  

Mengutip kata Dubes Djauhari, kadang film adalah cara terbaik bangsa-bangsa saling  mengenali, bukan lewat peta atau angka, melainkan lewat wajah-wajah, bisikan hati,  dan cahaya yang bergerak di layar. Di sanalah, hubungan itu tumbuh, dalam cerita  yang kita bagi bersama. (H-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |