Jose Mourinho.(AFP/ATTILA KISBENEDEK)
JOSE Mourinho harus menerima kenyataan pahit dalam laga kembalinya ke Stamford Bridge setelah Benfica takluk 0-1 dari Chelsea pada lanjutan Liga Champions, Rabu (1/10) WIB. Gol bunuh diri Richard Rios di babak pertama menjadi penentu hasil yang merugikan tim asuhan pelatih asal Portugal tersebut.
Meski kecewa, Mourinho menekankan bahwa Benfica tetap menunjukkan performa stabil. Ia menilai kekalahan itu justru bisa dijadikan pijakan untuk membangun kembali kepercayaan diri tim yang baru saja ia tangani.
“Kekalahan tetaplah kekalahan, tetapi kali ini bisa menjadi awal bagi kami. Performa pemain cukup stabil meski kami masih menghadapi banyak kesulitan setelah pergantian pelatih di tengah musim,” ujarnya.
Mourinho, yang dikenal sebagai sosok ikonik Chelsea setelah mempersembahkan tiga gelar Liga Inggris serta sejumlah trofi besar lainnya dalam dua periode kepelatihannya, kembali disambut hangat oleh para pendukung tuan rumah.
Nama Mourinho berkali-kali dikumandangkan dari tribun, menegaskan hubungan emosional yang masih terjaga dengan fans the Blues.
Di lapangan, Benfica sebenarnya mampu menekan sejak awal. Vangelis Pavlidis dan Dodi Lukebakio sempat menciptakan peluang berbahaya yang digagalkan kiper Robert Sanchez. Namun, petaka datang pada menit ke-18 ketika Rios salah mengantisipasi umpan Alejandro Garnacho dan justru mengirim bola ke gawang sendiri.
Mourinho sempat menunjukkan sisi tenangnya ketika pendukung Benfica melemparkan benda ke arah kapten Chelsea, Enzo Fernandez. Ia turun tangan langsung menenangkan suporter dan meminta mereka menghentikan aksi tersebut. Namun, upaya itu tak cukup membantu timnya membalikkan keadaan di atas lapangan.
Chelsea tetap menguasai jalannya laga hingga akhir, meskipun Benfica tampil lebih agresif setelah jeda. Kesempatan emas untuk menyamakan kedudukan tak kunjung datang, bahkan kartu merah di menit akhir yang diterima Joao Pedro dari kubu Chelsea gagal dimanfaatkan Benfica.
Bagi Mourinho, hasil ini menjadi kekalahan pertama sejak kembali melatih Benfica awal bulan ini. Meski begitu, ia memilih mengambil sisi positif dari permainan anak asuhnya.
“Kami bisa saja membawa pulang hasil imbang, tapi saya senang dengan upaya tim. Ini bukan akhir, justru bisa jadi awal yang lebih baik,” kata pelatih berusia 62 tahun itu.
Sementara itu, bagi Chelsea dan pelatih Enzo Maresca, kemenangan menjadi jawaban atas keraguan setelah sejumlah hasil negatif sebelumnya. (AFP/I-3)


















































