Pengadilan Inggris membatalkan kasus dugaan terorisme terhadap rapper Kneecap, Liam Óg Ó hAnnaidh alias Mo Chara, karena dakwaan dinilai cacat hukum. (Media Sosial X)
KASUS dugaan terorisme terhadap rapper grup Kneecap, Liam Óg Ó hAnnaidh, resmi dibatalkan pengadilan Inggris setelah ditemukan kesalahan teknis dalam proses dakwaan. Keputusan ini disampaikan di Woolwich Crown Court, London, Jumat (26/9).
Ó hAnnaidh, yang dikenal dengan nama panggung Mo Chara, awalnya didakwa pada Mei 2025 karena diduga mengibarkan bendera organisasi Hizbullah dalam sebuah konser di O2 Forum, Kentish Town, pada November 2024. Namun, hakim menyatakan dakwaan tersebut tidak sah secara hukum.
Dakwaan Melewati Batas Waktu
Hakim Kepala Paul Goldspring menyebut dakwaan yang dilayangkan kepada Ó hAnnaidh “tidak sah” dan “batal demi hukum”. Menurut aturan, kasus semacam ini harus didaftarkan dalam waktu enam bulan. Akan tetapi, izin dari Director of Public Prosecutions (DPP) baru keluar pada 22 Mei, sehari setelah dakwaan resmi diajukan, sehingga melewati tenggat waktu yang berlaku.
“Proses ini tidak sesuai dengan ketentuan hukum karena tidak mendapat persetujuan dari DPP maupun Jaksa Agung dalam jangka waktu enam bulan,” tegas Goldspring. “Pengadilan tidak memiliki yurisdiksi untuk melanjutkan kasus ini.”
Putusan tersebut disambut tepuk tangan meriah dari para pendukung Ó hAnnaidh yang hadir di ruang sidang.
Pernyataan Mo Chara: “Ini Tentang Gaza”
Usai sidang, Ó hAnnaidh menyebut kasus ini sejak awal bermuatan politis. “Ini bukan tentang saya, bukan tentang ancaman kepada publik, apalagi tentang terorisme. Ini selalu tentang Gaza, tentang apa yang terjadi ketika Anda berani bersuara,” ujarnya.
Ia menambahkan upaya membungkam kritik terhadap kebijakan Israel tidak akan berhasil. “Kalian gagal membungkam kami, karena kami benar dan kalian salah,” kata Mo Chara.
Rekan satu grupnya, Móglaí Bap, juga mengekspresikan kegembiraannya. “Kami senang ini berakhir. Sekarang kami bisa bicara soal Palestina, bukan soal kasus Kneecap lagi,” ujarnya.
Dukungan dan Reaksi Publik
Manajer Kneecap, Daniel Lambert, menulis di media sosial bahwa mereka telah “menang” dan menegaskan grupnya tidak memiliki catatan kriminal di negara manapun. Sementara itu, Menteri Pertama Irlandia Utara Michelle O’Neill menyebut kasus ini sebagai upaya sistematis untuk membungkam suara yang menentang genosida di Gaza.
Pihak Crown Prosecution Service (CPS) menyatakan akan meninjau keputusan pengadilan dan membuka kemungkinan banding. Kepolisian Metropolitan London juga menyebut akan mengevaluasi dampak putusan ini terhadap penanganan kasus serupa di masa depan.
Siapa Kneecap?
Kneecap adalah trio rap berbahasa Irlandia yang dibentuk pada 2017 oleh Mo Chara, Móglaí Bap, dan DJ Próvaí. Grup ini kerap menuai kontroversi karena lirik dan aksi panggung mereka yang provokatif. Popularitas Kneecap semakin melejit setelah film semi-fiksi tentang perjalanan mereka, dibintangi aktor Michael Fassbender, memenangkan penghargaan BAFTA pada Februari 2025.
Meski sering menuai kritik, termasuk saat mengangkat isu Gaza di festival musik Coachella 2025, Kneecap tetap dikenal sebagai kelompok musik yang vokal menyuarakan isu politik dan sosial. (BBC/Z-2)


















































