
DINAS Kesehatan Kabupaten Garut, Jawa Barat Tasikmalaya, Jawa Barat berupaya mengendalikan penderita HIV/AIDS. sejak Januari-Agustus 2025, mereka menemukan 207 kasus baru.
Secara komulatif sejak 2004 hingga 2025 tercatat ada 1.806 kasus dengan angka kematian 470 meninggal dunia.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Asep Surachman mengatakan, kasus virus HIV/AIDS sejak Januari-Agustus 2025 ada penambahan setelah dilakukannya skrening usia produktif risiko tinggi. Pihaknya memeriksa 44.701 orang dan mendapati 207 orang positif HIV/AIDS.
"Skrining pada usia produktif risiko tinggi masih terus dilakukan guna mengendalikan penyebaran penyakit ini," katanya, Selasa (16/9).
Dia mengakui kasus HIV/AIDS di Garut cenderung mengalami peningkatan cukup signifikan. Sejak 2022 tercatat 212 kasus, 2023 ada 201 kasus, 2024 ada 328 kasus dan 2025 ada 207 kasus.
Populasi kelompok risiko tertular di antaranya ibu hamil, lelaki seks dengan lelaki (LSL), waria, wanita pekerja seks (WPS), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Badan Pemasyarakatan (Bapas), rumah tanahan (Rutan) dan penderita TB.
"Dinas Kesehatan berupaya mengobati penderita. Mereka bisa disembuhkan asal rutin berobat dan minum obat anjuran dokter," ujarnya.
Menurut Asep, peningkatan kasus HIV/AIDS menjadi perhatian lantaran selama ini banyak usia produktif yang terjangkit. Berbagai upaya pencegahan dilakukan dengan memeriksa masyarakat berisiko tinggi.